JAKARTA. Cerahnya kondisi perekonomian tahun ini membuat PT Permodalan Nasional Madani (PNM) optimis bisnis pembiayaan mikro yang disalurkan melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) masih bisa tumbuh tinggi. Lembaga pembiayaan pelat merah ini mematok pembiayaan ULaMM tumbuh 38 % dari tahun 2011. Tahun lalu pembiayaan ULaMM mencapai Rp 2,23 triliun. Menurut Direktur Utama PT PNM, Parman Nataatmadja, untuk menggolkan target ini, mereka sudah gencar mencari tambahan dana. Maklum kebutuhan pembiayaan ULaMM tahun ini mencapai Rp 3 triliun. Dana senilai Rp 200 miliar sudah didapat melalui penerbitan RDPT PNM Investment Management. Menutup kekurangan tersebut, uang sebesar Rp 1 triliun rencananya akan dicari dari pasar modal. Sisa Rp 1,7 triliun akan dicarikan dari perbankan dan sumber-sumber dana lain. Rencananya dana tersebut untuk penambahan 100 kantor Unit ULaMM dan Kantor Klaster serta Cabang di 30 lokasi. "Tahun ini frekuensi pengembangan kapasitas usaha akan ditingkatkan termasuk jumlah peserta dan cakupan tempat pelaksanaannya," ujar Parman, dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (3/1). Sebagai gambaran, tahun 2011 lalu, total penyaluran pembiayaan ULaMM meningkat sebesar 53%, dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini membantu pencapaian target 2011 sebesar 27 % atau meningkat sebesar 23 % dari realisasi laba di tahun 2010. Meski tingkat Non Performing Loan (NPL) Gross naik menjadi 1,24% dari sebelumnya 1,15%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PNM targetkan pembiayaan ULaMM tumbuh 38%
JAKARTA. Cerahnya kondisi perekonomian tahun ini membuat PT Permodalan Nasional Madani (PNM) optimis bisnis pembiayaan mikro yang disalurkan melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) masih bisa tumbuh tinggi. Lembaga pembiayaan pelat merah ini mematok pembiayaan ULaMM tumbuh 38 % dari tahun 2011. Tahun lalu pembiayaan ULaMM mencapai Rp 2,23 triliun. Menurut Direktur Utama PT PNM, Parman Nataatmadja, untuk menggolkan target ini, mereka sudah gencar mencari tambahan dana. Maklum kebutuhan pembiayaan ULaMM tahun ini mencapai Rp 3 triliun. Dana senilai Rp 200 miliar sudah didapat melalui penerbitan RDPT PNM Investment Management. Menutup kekurangan tersebut, uang sebesar Rp 1 triliun rencananya akan dicari dari pasar modal. Sisa Rp 1,7 triliun akan dicarikan dari perbankan dan sumber-sumber dana lain. Rencananya dana tersebut untuk penambahan 100 kantor Unit ULaMM dan Kantor Klaster serta Cabang di 30 lokasi. "Tahun ini frekuensi pengembangan kapasitas usaha akan ditingkatkan termasuk jumlah peserta dan cakupan tempat pelaksanaannya," ujar Parman, dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (3/1). Sebagai gambaran, tahun 2011 lalu, total penyaluran pembiayaan ULaMM meningkat sebesar 53%, dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini membantu pencapaian target 2011 sebesar 27 % atau meningkat sebesar 23 % dari realisasi laba di tahun 2010. Meski tingkat Non Performing Loan (NPL) Gross naik menjadi 1,24% dari sebelumnya 1,15%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News