KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pocket,
startup fintech berbasis di Indonesia yang menyediakan platform kesehatan keuangan holistik untuk keluarga, mengumumkan telah meraih pendanaan pra-awal (
pre-seed) yang dipimpin oleh East Ventures. Markus Kevin,
Co-Founder dan
Chief Executive Officer Pocket menyampaikan, bahwa Pocket akan mengalokasikan dana ini dengan fokus untuk penetrasi produk dalam meningkatkan adopsi dan jumlah pengguna. Pocket juga akan berinvestasi dalam mengembangkan produk serta penawaran yang dihadirkan untuk melengkapi ekosistem platform. “Kami bersyukur mendapat kepercayaan dan dukungan dari East Ventures. Kami percaya pendanaan ini bisa menjadi penggerak kuat visi kami untuk mendemokratisasikan akses pembayaran digital untuk generasi muda dan membangun literasi keuangan sejak dini," kata Markus dalam siaran pers, Senin (17/10).
Pocket didirikan pada Oktober 2021 oleh Markus Kevin dan Bravyto Takwa Pangukir (
Co-Founder dan
Chief Technology Officer). Keduanya memiliki pengalaman yang dalam pada bidang
product management dan
software engineering. Kedua pendiri ini menyadari setidaknya terdapat dua masalah yang sudah lama berlangsung dalam lanskap keuangan. Pertama, rekening perbankan gabungan tradisional tidak dirancang untuk diakses dan dipersonalisasi secara mandiri.
Baca Juga: Startup Chatat.id Gencar Memberikan Pelatihan Digitalisasi Produk UMKM Seringkali, perbankan tradisional hanya menawarkan satu kartu debit dan membutuhkan proses yang panjang dan rumit untuk melakukan pendaftaran. Kedua, akses anak-anak ke perbankan dan literasi keuangan menjadi penghalang bagi keuangan keluarga yang sehat dan ideal. Dalam kebanyakan kasus, anak-anak tidak memiliki akses ke perbankan, sehingga banyak orang tua perlu memberikan rekening bank atau uang tunai miliknya kepada anak-anak tanpa memiliki kendali atas jumlah dan kebiasaan pengeluaran. Menurutnya, sebagian besar orang tua juga belum memiliki kesadaran untuk mengajari anak-anak mereka dalam mengelola pengeluaran dan melakukan penganggaran sejak usia dini. Hal ini mengakibatkan munculnya isu bahwa anak-anak hanya diarahkan untuk menyimpan uang jajannya tanpa benar-benar memahami konsep pengelolaan uang dan menciptakan kebiasaan belanja yang baik. Melalui Pocket, Markus dan Bravyto memecahkan berbagai masalah ini. Pocket adalah kartu virtual dan fisik prabayar dengan kemampuan saldo digital untuk membantu orang tua modern mengelola keuangan keluarga mereka. Pocket memungkinkan pembuatan akun yang dapat dilacak, dipisahkan, dan sepenuhnya digital, di mana pengguna dapat mengalokasikan akun digital ke setiap anggota keluarga untuk memiliki, menyimpan, dan membelanjakan uangnya masing-masing. Setiap akun digital juga dilengkapi dengan kartu virtual dan fisik prabayar yang aman dan mendukung transaksi QRIS yang tersedia di lebih dari 20 juta
merchant di seluruh Indonesia. Selain itu, setiap keluarga juga dapat mengelola dan mempersonalisasi akun berdasarkan batas pengeluaran dengan visibilitas yang jelas melalui laporan dan analitik penggunaan untuk setiap individu.
Baca Juga: Menkominfo Resmikan Purwadhika Digital Technology School di Nongsa Digital Park,Batam “Kami sangat percaya bahwa teknologi dan literasi keuangan merupakan faktor penentu utama dalam mencapai inklusi keuangan. Kami yakin bahwa Pocket memimpin inovasi di bidang ini untuk membuka peluang yang tak terhitung jumlahnya dengan memberdayakan orang tua di Indonesia untuk mendidik dan mempersiapkan generasi muda, dan pada akhirnya memungkinkan keluarga modern memiliki keuangan rumah tangga yang sehat dan praktik keuangan yang berkelanjutan,” kata Melisa Irene,
Partner East Ventures
Hingga saat ini, Pocket telah mencatat pertumbuhan yang signifikan sebesar 2,5 kali dan 3 kali dari bulan ke bulan dalam pengguna baru dan
Total Purchasing Value (TPV) secara berurutan. Pocket juga aktif bekerja sama dengan bank lokal untuk melengkapi ekosistemnya, berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Selain itu, Pocket telah dan akan berkolaborasi dengan lebih dari 100 sekolah (dengan fokus sekarang di daerah Jabodetabek) untuk meningkatkan literasi keuangan anak-anak melalui konten edukatif, serta meningkatkan akses keuangan di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi