Poin Penting Deklarasi Istiqlal: Kewaspadaan Dehumanisasi dan Kerusakan Lingkungan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Budayawan intereligius, Romo Aloysius Budi Purnomo memandang dokumen kemanusian The Istiqlal Declaration 2024 atau Deklarasi Istiqlal mengandung dua poin penting untuk menjadi perhatian seluruh umat manusia. 

Dua poin ini adalah tentang kepedulian dan kewaspadaan seluruh umat atas terjadinya dehumanisasi dan kerusakan lingkungan hidup. 

Adapun Deklarasi Istiqlal baru saja ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, Kamis (5/9). 


Baca Juga: Bukan Tambang Emas, Ini yang Dianggap Paus Fransiskus Paling Berharga di Indonesia

"Dua hal penting diserukan dalam deklarasi tadi yaitu, kepedulian dan kewaspadaan atas terjadinya dehumanisasi dan juga kerusakan lingkungan hidup," kata Romo Budi dalam tayangan YouTube Kompas.com, Kamis. 

Budi mengatakan bahwa deklarasi itu tidak hanya menantang umat beragama Katolik dan Islam, melainkan seluruhnya. 

Pasalnya, deklarasi itu mengandung poin kemanusiaan serta lingkungan hidup yang harus dijaga bersama seluruh umat. 

Deklarasi itu juga diteken oleh tokoh lintas agama. 

"Dan ketika kita bicara tentang dehumanisasi dan kerusakan lingkungan hidup, mau tidak mau itu menantang semua agama apa pun agama dan kepercayaannya untuk memiliki kepedulian dan kemudian berani merawat bumi sebagai rumah bersama dan kepedulian kepada para korban yang biasanya adalah kelompok kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel," jelasnya. 

Baginya, deklarasi tadi merupakan hal yang sangat istimewa. 

Baca Juga: Sejumlah Tokoh Ikut Dalam Pertemuan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal

Terlebih, karena ia melihat bahwa keprihatinan atas kemanusiaan dan keutuhan ciptaan serta kelestarian lingkungan hidup menjadi perhatian Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. 

Ia sendiri mengaku merinding ketika mendengarkan Deklarasi Istiqlal dibacakan. 

Sebab menurutnya, hal itu yang selama ini diperjuangkan. Ia meyakini setelah deklarasi ini, semua umat manusia bergerak bersama lintas agama demi membela kemanusiaan dan merawat keutuhan ciptaan serta kelestarian lingkungan hidup. 

"(Gerakan) Itu benar-benar suatu kewajiban moral untuk semua orang tanpa diskriminasi," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menandatangani dokumen kemanusian The Istiqlal Declaration 2024 atau Deklarasi Istiqlal untuk kerukunan umat beragama di Masjid Istiqlal, Jakarta, hari ini. 

Baca Juga: Paus Akan Kunjungi Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal-Katedral Hari Ini

Awalnya perwakilan dari tokoh-tokoh lintas agama mulai dari PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), PP Muhammadiyah, Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), Parisada Hindu, dan Kristen menyampaikan sikap bersama. 

Sikap bersama tokoh-tokoh lintas agam ini adalah mendorong nilai-nilai agama harus dimajukan untuk mengalahkan kekerasan, dan meningkatkan budaya hormat, martabat, bela rasa, rekonsiliasi, dan persaudaraan. 

Kemudian Paus dan Nasaruddin menandatangani dokumen kemanusian The Istiqlal Declaration 2024. Hadirin yang menyaksikan penandatanganan tersebut bertepuk tangan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Dua Poin Penting Deklarasi Istiqlal: Kewaspadaan atas Dehumanisasi serta Kerusakan Lingkungan"

Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/09/05/12281061/dua-poin-penting-deklarasi-istiqlal-kewaspadaan-atas-dehumanisasi-serta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi