Polda Metro Jaya akan bubarkan warga yang masih nekat menggelar takbiran keliling



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Polda Metro Jaya akan membubarkan warga Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi yang masih mencoba menggellar takbiran keliling di tengah pandemi virus Corona. Upaya ini sebagai langkah untuk pencegahan penularan dalam kegiatan tersebut.

"Kita tetap melaksanakan kegiatan preventif, patroli yang kita lakukan. Kalau memang toh ada, karena takbir keliling kan bukan yang tiba tiba datang, mereka akan berkumpul dulu. Kita akan lakukan imbauan untuk kita bubarkan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Markas Polda Metro Jaya, Sabtu (23/5/2020).

Baca Juga: Inilah daftar 41 kelurahan zona hijau di Kota Bekasi yang boleh salat Id di masjid


Ia mengatakan, pelarangan pelaksanaan takbiran keliling juga selaras dengan imbauan Majelis Ulama Indonesia, Dewan Masjid Indonesia hingga imbauan gugus tugas percepatan Covid-19.

"Mereka sudah mengimbau masyarakat untuk takbir keliling ditiadakan dan kami sudah berkoordinasi hingga tingkat bawah. Babinsa, babinkamtibmas dan kelurahan sudah memeriksa langsung ke RT/RW yang biasanya melaksanakan takbir keliling sampai saat ini tidak ada (Ingin takbiran keliling, Red)," ungkapnya.

Tak hanya itu, pelarangan takbiran keliling juga selaras dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang meminta masyarakat untuk menjauhi tempat keramaian dan berkumpul. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah saja. "Kita sampaikan ke masyarakat untuk tetap sebaiknya sudahlah, kebijakan pemerintah itu kebijakan paling bagus untuk memutus mata rantai covid-19," kata dia.

Baca Juga: Ini jadwal operasional beberapa bank selama libur Lebaran

Untuk mengawasi aktivitas tersebut, pihak kepolisian akan menurunkan sebanyak 2.983 personel dalam operasi ketupat tersebut. Mereka juga akan dibantu oleh aparat gabungan dari TNI dan dinas perhubungan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Polda Metro Jaya Akan Bubarkan Warga yang Masih Gelar Takbiran Keliling di Pandemi Covid-19"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .