Polda selidiki sumber spanduk tolak salat jenazah



JAKARTA. Direktur Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polda Metro Jaya Merdisyam tengah mengumpulkan informasi mengenai adanya pemasangan spanduk tolak salat jenazah.

Merdisyam mengatakan sudah menjadi kewajiban pihaknya untuk melakukan penyelidikan. Intelijen akan fokus mengenai adanya satu sumber yang memasang spanduk secara serentak di beberapa lokasi di Jakarta.

"Kami sedang dalami informasi itu. Banyak spanduk seperti itu ya kewajiban kami untuk lakukan penyelidikan dan pendalaman apakah diorganisir atau tidak," ujar Merdisyam saat dihubungi wartawan, Senin (13/3).


Sampai saat ini, intelijen belum mengambil kesimpulan. Intel bergerak di luar pelanggaran dalam aturan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah.

"Tapi kalau di luar itu, kami bersama dengan Kementerian Agama melakukan langkah-langkah antisipasi. Jangan sampai dalam nuansa Pilkada ini, ada intimidasi. Harus kami dalami," ujar Merdisyam.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengungkapkan, sebanyak 336 spanduk provokatif sudah diturunkan. Spanduk tersebut berisi larangan untuk menyalatkan jenazah bagi pendukung dan pemilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), terdakwa kasus dugaan penistaan agama.

“Spanduk dicopot bukan oleh Satpol PP saja, tapi juga oleh kesadaran warga dan tokoh masyarakat setempat,” ujar Sumarsono di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (13/3) pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini