Polemik Dana Bailout Industri Otomotif AS Masih Terus Bergulir



WASHINGTON. Polemik mengenai rencana bailout industri otomotif terus bergulir. Gedung Putih menyuarakan keprihatinannya mengenai rencana Demokrat atas keputusan bailout terhadap industri otomotif pada Senin kemarin. Itu dilakukan dengan mengajukan sejumlah persyaratan atas pengucuran dana pinjaman sebesar US$ 15 miliar. Selain itu, Demokrat juga berencana menambah pinjaman jangka panjang lagi jika para produsen otomotif berhasil memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan.

Dalam sebuah wawancara di sebuah televisi nasional, Presiden George W Bush mempertanyakan kemampuan para produsen mobil raksasa untuk bertahan. Hal ini yang kemudian mendorong bakal diadakannya pertemuan kembali antara para penasihat Gedung Putih dengan staf Demokrat.

Menurut para anggota Kongres, Demokrat menginginkan untuk fokus pada masalah administrasi dalam proposal yang diajukan the Big Three. Sementara, Gedung Putih lebih menginginkan jaminan yang lebih besar bahwa para produsen akan mampu melakukan organisasi dan bersaing ke depannya.


Inti dari bantuan ini tak lain untuk menghindari kolapsnya GM dan Chrysler dan menyelamatkan lebih dari 350.000 pekerja serta jutaan orang lainnya yang bergantung pada industri ini.

Sekadar mengingatkan, pada minggu lalu, GM, Ford dan Chrysler menyorongkan rencana bisnis kepada Kongres pada minggu lalu senilai US$ 34 miliar untuk bailout.

Penggunaan dana harus jelas

Pemerintahan Bush sebenarnya mau menyetujui proposal tersebut, namun mendesak bahwa rencana ketiganya harus jelas dan konkret.

“Jelas dan konkret disini maksudnya adalah seluruh aspek dari perusahaan harus di review untuk memastikan bahwa mereka dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang,” jelas Bush.

Baik GM dan Chrysler sudah meminta sejumlah dana pada akhir bulan ini untuk mengisi kembali cadangan dana tunai mereka yang semakin menipis.

GM menginginkan bantuan pinjaman sebesar US$ 10 miliar hingga Maret. Namun, GM meminta, sekitar US$ 4 miliar dari dana itu harus dikucurkan sesegera mungkin. Sementara Chrysler membutuhkan US$ 4 miliar untuk menjalankan operasional hingga kuartal pertama. Sedangkan Ford tengah mencari pinjaman sebesar US$ 9 miliar untuk membiayai kreditnya yang diperkirakan semakin memburuk pada 2009.

Ford juga mendukung proposal GM dan Chrysler karena supplier dan beberapa elemen lain saling berhubungan. Kebangkrutan suatu perusahaan akan menarik pula kejatuhan perusahaan yang lainnya.

Sepertinya, GM merupakan pihak pertama yang akan mendapatkan klaim dari dana bailout itu. Sebab, kegagalan GM akan memukul lebih kuat perekonomian. Meski demikian, disetujuinya dana bailout harus memenuhi sejumlah persyaratan. Misalnya saja, proposal tersebut akan memberikan jaminan berupa hak kepada pemerintah untuk mengakuisisi saham preference atau equal dengan 20% dari jumlah pinjaman yang dikucurkan.

Tidak boleh ada bonus atau “parasut emas” bagi para top eksekutif. Selain itu,the Big Three juga harus menjual pesawat perusahaannya.

Editor: Didi Rhoseno Ardi