KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Polemik rokok dan tembakau masih menjadi persoalan yang kompleks dan kontroversial. Hal itu memunculkan ruang gerakan pro dan kontra. Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menangani permasalahan tembakau dan rokok hingga saat ini dinilai belum memenuhi unsur keadilan. Pasalnya, meski produk tembakau-rokok asli Indonesia memberikan kontribusi besar kepada pemerintah, namun konsumen rokok cenderung menjadi pihak yang dirugikan. Bahkan terdiskriminasi. “Keadilan harus ditegakkan. Jangan sampai kebencian atau ketidak-sukaan terhadap suatu kaum atau komunitas menjadikan kita berbuat tidak adil. Termasuk kepada konsumen rokok,” kata Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Khafid Sirotudin akhir pakan lalu.
Polemik rokok dan tembakau masih menjadi persoalan yang kontroversial
KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Polemik rokok dan tembakau masih menjadi persoalan yang kompleks dan kontroversial. Hal itu memunculkan ruang gerakan pro dan kontra. Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menangani permasalahan tembakau dan rokok hingga saat ini dinilai belum memenuhi unsur keadilan. Pasalnya, meski produk tembakau-rokok asli Indonesia memberikan kontribusi besar kepada pemerintah, namun konsumen rokok cenderung menjadi pihak yang dirugikan. Bahkan terdiskriminasi. “Keadilan harus ditegakkan. Jangan sampai kebencian atau ketidak-sukaan terhadap suatu kaum atau komunitas menjadikan kita berbuat tidak adil. Termasuk kepada konsumen rokok,” kata Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Khafid Sirotudin akhir pakan lalu.