JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah mencatat ada 48 kabupaten penghasil minyak dan gas bumi (migas) meminta pembagian saham di blok migas yang kini dikuasai perusahaan migas nasional, asing, maupun swasta. Hal ini lantaran adanya polemik pembagian saham Blok Mahakam di Kalimantan Timur yang sangat menyita perhatian publik dan Presiden Joko Widodo. Bahkan, tak hanya 48 kabupaten sebagai penghasil migas, ternyata daerah yang bukan penghasil migas tetapi daerahnya menjadi tempat pipanisasi aliran migas pun meminta bagi hasil dari produksi migas yang mengalir lewat daerah mereka. Direktur Pembinaan Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengungkapkan, saat ini banyak daerah meminta bagian saham di blok migas. Daerah-daerah tersebut antara lain, Ambon dan Maluku yang meminta saham lebih dari 10% di Blok Masela. Kemudian, Jawa Barat dimana terdapat Blok ONWJ juga meminta lebih dari 10%.
Polemik saham Mahakam menjalar ke daerah lain
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah mencatat ada 48 kabupaten penghasil minyak dan gas bumi (migas) meminta pembagian saham di blok migas yang kini dikuasai perusahaan migas nasional, asing, maupun swasta. Hal ini lantaran adanya polemik pembagian saham Blok Mahakam di Kalimantan Timur yang sangat menyita perhatian publik dan Presiden Joko Widodo. Bahkan, tak hanya 48 kabupaten sebagai penghasil migas, ternyata daerah yang bukan penghasil migas tetapi daerahnya menjadi tempat pipanisasi aliran migas pun meminta bagi hasil dari produksi migas yang mengalir lewat daerah mereka. Direktur Pembinaan Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengungkapkan, saat ini banyak daerah meminta bagian saham di blok migas. Daerah-daerah tersebut antara lain, Ambon dan Maluku yang meminta saham lebih dari 10% di Blok Masela. Kemudian, Jawa Barat dimana terdapat Blok ONWJ juga meminta lebih dari 10%.