JAKARTA. Kepala Bareskrim Polri Ari Dono Sukmanto mengatakan, saat ini harga pangan di pasaran cenderung stabil. Terutama menjelang perayaan hari raya Natal dan tahun baru. Momentum tersebut, kata Ari, akan meningkatkan kebutuhan rumah tangga sehingga harus ada harmonisasi. Hal tersebut ia sampaikan dalam pertemuan konsolidasi kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2017.
Dalam pertemuan itu turut hadir Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Pertanian RI, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Ditjen Bea dan Cukai, Bulog, dan para pelaku usaha. Namun, Ari tak memungkiri bahwa ada beberapa pihak yang memanfaatkan momentum ini dengan melakukan permainan harga. "Para pelaku tindak pidana ekonomi, pasti ingin mengganggu positifnya angka-angka itu," ujar Ari dalam keterangan tertulis, Jumat (9/12). Ari mengatakan, pertemuan dengan pihak terkait itu untuk menghasilkan kebijakan lain dalam penegakan hukum. Dengan demikian, Polri berkontribusi dalam mengendalikan stabilitas harga, tak hanya sekadar penghukuman. Menurut Ari, sejauh ini pemerintah telah siap menghadirkan berbagai kebijakan dan langkah taktis serta sistematis menjelang Natal dan Tahun Baru 2017. Ari pun mendorong jajarannya mendukung penuh perlindungan dan pelayanan masyarakat di sektor pangan. "Tidak lupa juga untuk melakukan bentuk-bentuk manajemen yang tepat guna sebagai langkah preventif, bentuknya bisa saja sejenis posko," kata Ari. Polri terbuka untuk menjadi fasilitator arus komoditas para instansi terkait ekonomi. Menurut Ari, sudah saatnya para petani, koperasi hingga pelaku ekonomi lainnya merasakan keuntungan yang merata. Berdasarkan catatan, harga rata-rata nasional dari barang kebutuhan pokok per Rabu, 7 Desember 2016, dibanding pekan lalu yaitu Rabu, 30 November 2016, kondisinya relatif stabil. Barang kebutuhan yang berada di titik stabil adalah beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, kedelai, jagung, daging sapi, telur ayam ras, dan bawang putih. Sementara itu, barang yang mengalami kenaikan adalah daging ayam ras dan cabe rawit merah. Kemudian, barang kebutuhan yang mengalami penurunan adalah cabe merah keriting, cabe merah besar, dan bawang merah.
Kecukupan stok secara nasional rinciannya adalah barang kebutuhan pokok hasil pertanian, seperti beras dan kedelai tersedia 3,1 sampai dengan 7,2 bulan ke depan. Barang kebutuhan pokok hasil peternakan seperti daging sapi tersedia hingga 1,5 bulan ke depan. Barang kebutuhan pokok hasil industri seperti gula, minyak goreng dan terigu, tersedia hingga 1,3 sampai dengan 3,9 bulan ke depan. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia