Polisi buru pengeroyok jurnalis Kompas TV



JAKARTA. Polisi memburu pelaku pengeroyokan jurnalis Kompas TV, Muhamad Guntur, saat dia tengah bertugas meliput aksi unjuk rasa Jumat lalu atau pada 4 November 2016.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, polisi telah mengantongi identitas pengeroyok Guntur. "Iya (sedang diburu). Tim internal yang di komando ada untuk menganalisa, tim yang di luar untuk melakukan penangkapan-penangkapan juga lagi berjalan," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/11).

Awi menambahkan, pihaknya telah memeriksa Guntur untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut. Polisi juga telah mengantongi rekaman dan foto yang beredar terkait dengan pengeroyokan Guntur tersebut.


Awi mengungkapkan, Guntur dituduh oleh para pengeroyok sebagai provokator saat unjuk rasa tersebut. "Ya dia (Guntur) dipikir porovokator, itu aja," katanya.

Guntur telah menceritakan awal mula kejadian yang menimpa dirinya. Kejadian bermula pada sekitar pukul 18.45 WIB, saat ia dan rekan reporternya mendapat tugas untuk laporan siaran langsung. Saat telah mulai merekam video, Guntur menyebut tiba-tiba ada lemparan botol air mineral ke arah polisi yang disertai aksi dorong-dorong sebagian massa. Dalam beberapa detik, Guntur sudah dikerumuni para pengunjuk rasa.

Saat itulah, ia diinterogasi dan ditanya asal media tempatnya bekerja. Menurut Guntur, massa langsung menunjukan respons tak bersahabat saat dirinya menyebutkan berasal dari Kompas TV. Teriakan-teriakan tuduhan sebagai provokator dan penyusup langsung diarahkan kepadanya.

(Akhdi Martin Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini