JAKARTA. Polda Metro Jaya menilai bila demo anarkis yang dilakukan massa Front Pembela Islam (FPI) kental dengan muatan politik. Demikian diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (4/10). "Ini kental dengan politik yang sedang berkembang di Pemda DKI Jakarta. Tapi yang kita tangani ini urusan hukum," ujar Rikwanto. Sementara Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto menjelaskan bahwa massa FPI sebagian besar datang dari wilayah Jawa Barat. Mereka datang ke Jakarta setelah mendapatkan broadcast pesan.
Selain itu melihat kendaraan komando dan pembawa massa pun berasal dari luar Jakarta. Sehingga polisi melihat ada orang-orang tertentu yang sengaja membiayai aksi tersebut. "Melihat kendaraan yang digunakan kemungkinan dibiayai orang-orang tertentu. Mudah-mudahan kita akan bisa buktikan dan akan ada upaya tegas," ungkap Heru. Dari beberapa orang yang ditetapkan sebagai tersangka ada komunikasi dengan orang-orang tertentu. Dengan melacak nomor telepon yang ada di alat komunakis para tersangka, kepolisian bisa dengan mudah mengetahui siapa dibalik aksi tersebut. "Itu sedang dalam pendalaman, ada beberapa nomor yang ada di hand phone mereka, itu akan kita dalami," jelas Heru. Polda Metro Jaya menetapkan 21 anggota Front Pembela Islam (FPI) sebagai tersangka kasus demo anarkis di depan Gedung DPRD dan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/10). Adapun 21 tersangka tersebut masing-masing bernama Shahabuddin H Anggawi, Suryanto, Ramlan Al Idrus, Suharto, Atim Firmansyah, Dadan Saefullah Hamdani, Iman Waliyudin, Noto Roso bin Daryono, Sarif bin Burhanudin, Abdul Kohar, Hudan Abdul Jabar, Asep Abdurahman, Heru Mulyawan, Ahmad Saarih, Mamun Syarifudin, Abdul Rohim, Agus Bambang KR, Taufi Kurahman, Ade Rizky Mubarok, Deni Maulanan, dan Asep Saefudin bin Misar. Ada satu tersangka yang masih dibawah umur sehingga tidak dilakukan penahanan, tetapi tetap diproses hukum. Diluar 21 tersangka yang saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, kepolisian masih memburu satu orang tersangka lainnya yang selaku koordinator lapangan dalam demo anarkis FPI tersebut bernama Habib Novel Bamukmin (NB). Sementara, satu orang yang diamankan dari Markas FPI bernama Irwan selaku penanggungjawab aksi statusnya masih berstatus sebagai saksi.