Polisi kembali tangkap terduga teroris jaringan Sibolga di Lampung



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Polisi menangkap seorang terduga teroris berinisial K di Lampung Utara, Jumat (22/3).   Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan K diduga tergabung dalam kelompok teroris jaringan Sibolga.

"Yang ditangkap di Lampung seorang DPO. Ditangkap di Lampung Utara. Yang bersangkutan atas nama K sudah diikuti sekian lama," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/3).

Menurut keterangan polisi, K diketahui aktif mengikuti kegiatan semi-militer yang digelar kelompok teroris di Lampung. Dedi mengatakan, K juga merupakan anggota Jamaah Ansharut Daullah (JAD) Lampung pimpinan Ujang.


Ujang telah ditangkap pascabom Surabaya tahun lalu. K bersama beberapa rekannya disebutkan telah merencanakan penyerangan terhadap aparat keamanan. "Sasaran amaliyah petugas kepolisian di Jawa dan sekitarnya. Itu sasaran utama," ungkapnya.

Namun, polisi masih mendalami peran K dalam kelompok teroris jaringan Sibolga tersebut. Sebelum menangkap K, aparat awalnya menangkap P di Lampung pada Sabtu (9/3/2019).

Kemudian, diikuti dengan penangkapan Husain alias AH di Sibolga, Sumatera Utara, pada Selasa (12/3). Di hari yang sama, Densus 88 menciduk AK alias Ameng dan ZP atau Ogel yang ditangkap di Sibolga.

Keesokan harinya, Rabu (13/3), polisi menangkap R alias S dan M yang ditangkap di Tanjungbalai, Sumatera Utara.  Kemudian, YS alias Khodijah ditangkap di Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis (14/3/2019) sore. Namun, YS tewas karena diduga bunuh diri dengan cara menenggak zat kimia keras.

Aparat menemukan YS dalam kondisi sakit pada Senin (18/3). Saat itu, ia sedang diperiksa di rutan Polda Metro Jaya, Jakarta. Setelah itu, polisi kembali menangkap seorang terduga teroris berinisial M alias Abu Arkam, di Berau, Kalimantan Timur, Selasa (19/3). Lalu, ditangkaplah K. (Devina Halim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Satu Lagi Terduga Teroris Jaringan Sibolga Ditangkap",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto