Polisi kesulitan tangkap otak pemalsu kartu BPJS



BANDUNG. Jajaran Polres Cimahi terus memburu sindikat pemalsu kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Hingga saat ini, polisi belum menemukan titik terang soal keberadaan otak jaringan pemalsu kartu BPJS Kesehatan itu.

Kapolres Cimahi Ajun Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi menuturkan, pengembangan kasus BPJS palsu agak terhambat lantaran kurangnya kesaksian dari korban.

"Kita masih kembangkan, masih mencari saksi. Kita baru dapat 10 korban. Kita berharap dengan adanya informasi dari korban jadi lebih terang," ujar Ade di Mapolres Cimahi, Kamis (4/8).


Ade berharap, masyarakat yang merasa menjadi korban bisa segera melapor kepada polisi. Keterangan korban, kata Ade, akan sangat membantu polisi untuk mencari pelaku lainnya.

"Karena ini sindikat. Proses penawaran kartu BPJS palsu sudah berlangsung setahun. Kesulitannya, korban banyak yang belum memberikan keterangan, kita siap menjemput bola, biar petugas yang datang," ucapnya.

Ade menilai, masih banyaknya warga yang belum melapor disebabkan para korban enggan berurusan dengan polisi. "Biasanya orang takut, takut waktu tersita, merasa kerugian kecil. Padahal keterangan para korban sangat dibutuhkan. Warga jangan takut untuk memberikan keterangan, tidak lebih dari sejam dan kita periksa sebagai saksi," imbuhnya.

Hingga saat ini, polisi telah mengamankan dua pelaku pemalsu kartu BPJS Kesehatan. Lantaran dikategorikan sebagai sindikat, kuat dugaan pelaku pemalsu kartu BPJS masih banyak yang berkeliaran. (Dendi Ramdhani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini