JAKARTA. Kepala Unit Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri Kombes Pol Petrus Golose mengatakan bahwa hasil video rekaman yang didapat kepolisian terkait peledakan bom JW Marriot dan Ritz Carlton bukan merupakan rekayasa. Pasalnya, rekaman itu dilakukan secara langsung oleh Syaifudin Zuhri dengan mengajak Dani Dwi Permana yang menjadi pelaku peledakan. "Mereka sendiri yang menyatakan tidak pernah ada pengandaian," katanya di Mabes Polri, Selasa (29/9).Polisi juga menunjukkan beberapa surat Syaifudin Zuhri yang menegaskan bahwa organisasi yang diikutinya adalah organisasi yang lengkap dan terorganisir. "Ada yang tukang rekrut, ada yang cari dana. Mereka mengatakan memiliki organisasi yang rapi, dimana ada pemimpinnya, ada bendahara, ada yang mengurusi dana, ada yang tugasnya mencari provokator, ada yang jaga keluarga mujahidin, ada yang kerjanya bikin film, ada yang mencari mobil, dan bahan peledak," ujar Petrus menirukan surat Syaifudin Zuhri.Petrus menegaskan polisi hanya menjadi mediator ke media terhadap sejumlah fakta tersebut. "Itu semua fakta yang kami sampaikan. Kami hanya mediator," tegasnya.
Polisi: Rekaman Peledakan Bom Bukanlah Rekayasa
JAKARTA. Kepala Unit Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri Kombes Pol Petrus Golose mengatakan bahwa hasil video rekaman yang didapat kepolisian terkait peledakan bom JW Marriot dan Ritz Carlton bukan merupakan rekayasa. Pasalnya, rekaman itu dilakukan secara langsung oleh Syaifudin Zuhri dengan mengajak Dani Dwi Permana yang menjadi pelaku peledakan. "Mereka sendiri yang menyatakan tidak pernah ada pengandaian," katanya di Mabes Polri, Selasa (29/9).Polisi juga menunjukkan beberapa surat Syaifudin Zuhri yang menegaskan bahwa organisasi yang diikutinya adalah organisasi yang lengkap dan terorganisir. "Ada yang tukang rekrut, ada yang cari dana. Mereka mengatakan memiliki organisasi yang rapi, dimana ada pemimpinnya, ada bendahara, ada yang mengurusi dana, ada yang tugasnya mencari provokator, ada yang jaga keluarga mujahidin, ada yang kerjanya bikin film, ada yang mencari mobil, dan bahan peledak," ujar Petrus menirukan surat Syaifudin Zuhri.Petrus menegaskan polisi hanya menjadi mediator ke media terhadap sejumlah fakta tersebut. "Itu semua fakta yang kami sampaikan. Kami hanya mediator," tegasnya.