Polisi tahan empat pengunjuk rasa di Kedubes AS



JAKARTA. Polda Metro Jaya menahan empat orang pengunjuk rasa terkait unjuk rasa yang berujung ricuh di depan Kedutan Besar Amerika Serikat. Unjuk rasa itu merupakan reaksi atas pembuatan film 'Innocence of Muslim' oleh warga Amerika Serikat (AS) yang melecehkan Nabi Muhammad SAW.

"Ada beberapa yang diamankan. Ada empat orang yang diamankan Polda. Diamankan sampai penyelidikan selesai," kata Kapolda Irjen Pol. Untung S Rajab, Senin (17/9). Sampai berita ini ditulis, kondisi di depan Kedutaan Besar AS sudah mulai kondusif.

Para pengunjuk rasa dari dua organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) dan Forum Umat Islam (FUI) sudah mulai meninggalkan lokasi. Agar keamanan di Kedubes AS itu bisa dikendalikan, kepolisian menambahkan jumlah personilnya.


Kericuhan aksi unjuk rasa berlangsung ketika massa pengunjuk rasa mendesak masuk Kedubes sekitar pukul 14.30 WIB. Massa yang berjarak sekitar 100 meter dari kantor Kedubes AS berteriak-teriak dan mencoba mendekati pintu pagar Kedubes AS.

Untuk menghalau massa FPI, aparat kepolisian yang berjumlah sekitar 200 orang melepaskan gas air mata. Akibat peristiwa itu, massa membalasnya dengan lemparan batu. Seorang polisi terkena lemparan batu langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.

Saat ini, massa pengunjuk rasa tertahan di depan balaikota DKI Jakarta dan menutup kedua ruas Jalan Medan Merdeka Selatan. Massa juga sempat membakar tiga buah ban bekas di tengah jalan. Semantara ribuan aparat kepolisian gabungan kini telah bersiaga di lokasi unjuk rasa.

Selain menyiagakan pasukan, pasukan juga langsung menyiagakan mobil water cannon dan barracuda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri