Polisi tangkap 12 orang terkait serangan London



LONDON. Polisi Metropolitan London mengumumkan telah menahan 12 orang terkait aksi serangan di London Bridge, Minggu (4/6). Aksi itu dikategorikan sebagai aksi terorisme untuk warga Inggris.

Malam tadi, ratusan polisi tampak membanjiri jalanan di kota London setelah tujuh orang tewas akibat serangan tiba-tiba pada Sabtu (3/6) malam. Kronologinya, sebuah van yang mengangkut tiga pria bersenjata menabrak para pejalan kaki di London Bridge. Ketiga penyerang ditembak mati oleh polisi dalam hitungan menit pasca serangan. Ini merupakan serangan teror besar ketiga yang terjadi di Inggris dalam beberapa bulan terakhir.

Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggungjawab atas insiden ini. Namun, Inggris masih terguncang akibat pengeboman pada konser Ariana Grande di Manchester pada bilan lalu, juga serangan di luar gedung parlemen pada Maret lalu.


Berdasarkan pernyataan Kepolisian Metropolitan London, di antara 12 orang yang ditangkap di kawasan Barking, London, tujuh di antaranya merupakan wanita. Sayang, pihak kepolisian belum merilis nama-namanya.

"Publik akan melihat lebih banyak polisi -baik yang bersenjata maupun tidak- di seluruh penjuru ibukota. Dan keamanan kami dan rencana polisi untuk seluruh kejadian yang ada tengah direview. Warga juga akan melihat meningkatnya kebijakan fisik di jembatan-jembatan London dengan tujuan keamanan," kata Asisten Komisioner Polisi Metropolitan Mark Rowley.

Sekadar tambahan informasi, serangan tersebut telah menyebabkan 50 orang terluka. Pihak berwenang menyatakan, sejumlah orang mengalami luka berat dan terancam kehilangan nyawanya. Ini mengindikasikan jumlah korban tewas bisa bertambah. Menurut Rowley, 21 orang yang dirawat karena kejadian tersebut berada dalam kondisi kritis. Sedangkan 36 orang lainnya dirawat.

Seorang polisi transportasi dan seorang polisi Metropolitan yang sedang tidak bertugas menjadi korban yang terluka parah. Namun mereka diprediksi bisa selamat.

Sebagai respon atas serangan tersebut, Perdana Menteri Inggris Theresa May berjanji akan melakukan aksi yang lebih keras terhadap kelompok Islam ekstrimis yang telah menginspirasi aksi terorisme di Eropa Barat.

May mengatakan, beberapa serangan yang terjadi beberapa waktu terakhir tidak saling terkait. Namun, terorisme melahirkan terorisme dan penyerang menyontoh aksi satu sama lain.

"Mereka terikat oleh satu ideologi setan yakni Islam ekstrimis yang mengajarkan kebencian, membajak divisi, dan mempromosikan sektarianisme. Ini adalah ideologi yang mengklaim nilai-nilai dan kebebasan Barat kita, demokrasi dan hak asasi manusia tidak sesuai dengan agama Islam," papar May.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie