JAKARTA. Selain menahan supervisor BCA pembobol kartu kredit, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang mengatakan, polisi sudah menangkap beberapa tersangka baru kasus pembobolan isi rekening nasabah. Pelaku yang ditangkap belakangan, ternyata memiliki modus baru yang berbeda dengan pembobolan bank, terutama yang terjadi di Bali. Hingga kini, imbuh Edawrad, khusus untuk kejadian di Bali, polisi sudah menangkap tujuh orang pelaku. "Ada penambahan yang signifikan Selasa (2/2) malam dengan tertangkapnya empat tersangka lain," ujarnya. Ia bilang, empat orang yang sudah ditangkap itu punya peranan penting terkait jaringan pembobol rekening nasabah. "Jaringan ini berperan sebagai penghubung, pengambil uang dan penghimpun hasil," tegasnya. Dari empat orang ini, didapat barang bukti, berupa kartu ATM palsu, laptop, kamera, dan uang tunai. Saat menjalankan aksinya, menurut Edward, para tersangka sabar menunggu sampai rekening bank yang mereka incar penuh uang. "Mereka menggunakan istilah hari panen. Mereka menunggu nasabah menyimpan di hari weekend atau saat berlibur. Ini yang sedang dikembangkan," ujarnya. Sebelumnya, Polri meringkus dua orang pelaku pembobolan yang sudah berstatus buron. Polisi menduga keduanya adalah otak pemasangan alat skimmer pada 33 mesin ATM yang ada di Bali.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Polisi Tangkap Empat Tersangka Baru Pembobol Rekening Nasabah
JAKARTA. Selain menahan supervisor BCA pembobol kartu kredit, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang mengatakan, polisi sudah menangkap beberapa tersangka baru kasus pembobolan isi rekening nasabah. Pelaku yang ditangkap belakangan, ternyata memiliki modus baru yang berbeda dengan pembobolan bank, terutama yang terjadi di Bali. Hingga kini, imbuh Edawrad, khusus untuk kejadian di Bali, polisi sudah menangkap tujuh orang pelaku. "Ada penambahan yang signifikan Selasa (2/2) malam dengan tertangkapnya empat tersangka lain," ujarnya. Ia bilang, empat orang yang sudah ditangkap itu punya peranan penting terkait jaringan pembobol rekening nasabah. "Jaringan ini berperan sebagai penghubung, pengambil uang dan penghimpun hasil," tegasnya. Dari empat orang ini, didapat barang bukti, berupa kartu ATM palsu, laptop, kamera, dan uang tunai. Saat menjalankan aksinya, menurut Edward, para tersangka sabar menunggu sampai rekening bank yang mereka incar penuh uang. "Mereka menggunakan istilah hari panen. Mereka menunggu nasabah menyimpan di hari weekend atau saat berlibur. Ini yang sedang dikembangkan," ujarnya. Sebelumnya, Polri meringkus dua orang pelaku pembobolan yang sudah berstatus buron. Polisi menduga keduanya adalah otak pemasangan alat skimmer pada 33 mesin ATM yang ada di Bali.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News