KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Polisi mengusulkan untuk adanya lembaga permasyarakatan (lapas) khusus narapidana kasus terorisme. Pasalnya, pihak kepolisian menilai penanganan terhadap narapidana terorisme dengan narapidana di kasus lain sangat berbeda. "Saya juga mengajukan usul untuk penambahan lapas maximum security (kemanan maksimal) karena nantinya kalau ada penegakan hukum akan berujung pada lapas, karena treatment-nya tidak sama dengan napi lain kalau tidak napi lain akan terpengaruh," ungkap Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai rapat terbatas di Kantor Kepresidenan, Selasa (22/5). Hal itu dilakukan setelah kepolisian mengalami kasus terorisme yang direncanakan dari sel penjara, yakni pelatihan militer ilegal para teroris di Jalin Jantho, Aceh, 2009 silam.
Polisi usulkan penambahan lapas khusus narapidana kasus terorisme
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Polisi mengusulkan untuk adanya lembaga permasyarakatan (lapas) khusus narapidana kasus terorisme. Pasalnya, pihak kepolisian menilai penanganan terhadap narapidana terorisme dengan narapidana di kasus lain sangat berbeda. "Saya juga mengajukan usul untuk penambahan lapas maximum security (kemanan maksimal) karena nantinya kalau ada penegakan hukum akan berujung pada lapas, karena treatment-nya tidak sama dengan napi lain kalau tidak napi lain akan terpengaruh," ungkap Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai rapat terbatas di Kantor Kepresidenan, Selasa (22/5). Hal itu dilakukan setelah kepolisian mengalami kasus terorisme yang direncanakan dari sel penjara, yakni pelatihan militer ilegal para teroris di Jalin Jantho, Aceh, 2009 silam.