Politik Yunani panas, harga emas ikut hot



JAKARTA. Krisis politik di Yunani membuat harga  emas lebih hot. Berkilaunya harga si kuning juga dampak meningkatnya  permintaan menjelang perayaan Imlek. Tapi, jangan keburu senang dulu, investor perlu waspada dengan indeks dollar AS yang bisa menekan harga emas.

Mengutip Bloomberg, Senin (5/1) pukul 14.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Februari 2015 di Commodity Exchange naik 0,84%  dari hari sebelumnya ke US$ 1.196 per ons troi. Sepekan terakhir harga emas sudah naik 1,3%.

Investor bereaksi terhadap krisis politik Yunani. Situasi politik terbaru mengarah pada keluarnya Yunani dari Zona Euro. Perdana Menteri Yunani, Antonis Samaras, mengatakan, jika Partai Syriza menang dalam pemilihan pada 25 Januari 2015 dapat menyebabkan keluarnya Yunani dari kawasan 19 negara anggota euro. Akibatnya, mata uang euro bisa terlempar ke level terendah sejak Maret 2006. Popularitas emas sebagai aset aman bisa meningkat.


 Zulfirman Basir, Analis PT Monex Investindo Futures, mengatakan pasar semakin gelisah dengan terbukanya peluang Yunani keluar dari Zona Eropa. Bahkan, Majalah Jerman, Der Spiegel menyebutkan, Kanselir Jerman Angela Merkel melihat, Zona Eropa sudah siap ditinggalkan  Yunani.

Tak hanya itu, "Kejatuhan bursa Asia dan Eropa pada pembukaan Senin (5/1) juga membuat emas menjadi alternatif yang menarik," tambah Zulfirman.

Permintaan China

Sedangkan, Suluh Adil Wicaksono, analis Millenium Penata Futures, menilai, penguatan harga emas saat ini terjadi karena permintaan Tiongkok yang kembali meningkat. "Permintaan emas China meningkat menyusul perayaan Tahun Baru China atau Imlek," tambah Suluh. Harga emas akan terkerek, setidaknya dalam satu hingga dua bulan mendatang.

Tapi Zulfirman menilai, indeks dollar AS akan membayangi harga emas. "Penguatan emas akan berlanjut hari ini namun sifatnya terbatas," jelasnya.

Sejumlah data ekonomi AS akan membantu penguatan dollar AS. Maka ,Suluh menduga ada koreksi harga emas pada pengujung pekan ini. "Investor akan mencermati Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes pada Rabu dan payroll AS pada Jumat," jelas Suluh.

Secara teknikal, harga emas berada pada tren strong bullish. Harga saat ini bergerak di atas moving average (MA) 50 dan MA 100. Ada sinyal bullish dalam sepekan.

Sementara garis moving average convergence divergence (MACD) positif di level 60, walaupun masih tipis namun memberikan sinyal naik. Relative strength index (RSI) di level 60%, dengan arah naik. Stochastic naik terbatas di level 78%. Jadi, meskipun naik , investor harus waspada terjadi overbought.

Suluh menduga, harga emas hari ini akan bergulir di kisaran US$ 1.180-US$ 1.210 per ons troi. Sepekan ke depan, harga di  US$ 1.168-US$ 1.210 per ons troi. Zulfirman memprediksi dalam sepekan, harga emas di US$ 1.166-US$ 1.210 per ons troi.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia