WASHINGTON. Peringatan terhadap akan terjadinya koreski besar-besaran pada bursa saham global, dikumandangkan mantan anggota Kongres Partai Republik Amerika Serikat (AS), Ron Paul. Menurut Paul, rekor Standard and Poor's 500 Index (Indeks S&P) yang terjadi pada 19 Juni lalu di level 2.453,46 tidak sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Kondisi ini yang pada akhirnya akan memicu koreksi hebat, yang tidak bisa terhindarkan. Seperti diberitakan CNBC, Senin (3/7), pria berusia 81 tahun itu menyatakan ekonomi global tidak sekuat seperti apa yang menjadi keyakinan dan konsensus Wall Street. Kepada CNBC, Paul menyatakan pergerakan indeks dapat berbalik arah dengan sangat drastis, hingga Oktober mendatang. "Jika kelak pasar saham turun 25% dan harga emas naik 50%, itu bukan menjadi sesuatu yang mengejutkan untuk saya," ucap Paul, kepada CNBC. Dari skenario ini, Paul meramal indeks S&P bakal rontok ke posisi 1.819.
Politikus AS prediksi kejatuhan bursa saham
WASHINGTON. Peringatan terhadap akan terjadinya koreski besar-besaran pada bursa saham global, dikumandangkan mantan anggota Kongres Partai Republik Amerika Serikat (AS), Ron Paul. Menurut Paul, rekor Standard and Poor's 500 Index (Indeks S&P) yang terjadi pada 19 Juni lalu di level 2.453,46 tidak sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Kondisi ini yang pada akhirnya akan memicu koreksi hebat, yang tidak bisa terhindarkan. Seperti diberitakan CNBC, Senin (3/7), pria berusia 81 tahun itu menyatakan ekonomi global tidak sekuat seperti apa yang menjadi keyakinan dan konsensus Wall Street. Kepada CNBC, Paul menyatakan pergerakan indeks dapat berbalik arah dengan sangat drastis, hingga Oktober mendatang. "Jika kelak pasar saham turun 25% dan harga emas naik 50%, itu bukan menjadi sesuatu yang mengejutkan untuk saya," ucap Paul, kepada CNBC. Dari skenario ini, Paul meramal indeks S&P bakal rontok ke posisi 1.819.