Politisi PDIP ini minta Jokowi copot 3 menterinya



JAKARTA. Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Effendi Simbolon mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot tiga menteri yang terindikasi mafia di sektor minyak dan gas.

Menurutnya, jika ketiga menteri masih menjabat, bukan tidak mungkin penunjukan Dirut Pertamina terkooptasi dengan Soemarno Incoorporation.

"Saya tak ingin campur tangan lagi terkait Dirut Pertamina. Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Sudirman Said dan Menko Perekonomian Sofyan Djalil sudah seharusnya dicopot dari kabinet Jokowi," kata Effendi kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Senin (24/11).


Dia menegaskan, jika ketiga menteri itu masih menjabat menteri, maka mafia kabinet Jokowi tetap akan tumbuh subur. Menurutnya, mafia yang ada saat ini merupakan kejahatan yang sangat masif, melembaga dan berkolaborasi ke berbagai sektor.

"Bagaimana membersihkan halaman rumah, kalau sapunya saja sudah terkotori jaringan mafia. Lihatlah siapa Rini Soemarno, Sudirman Said dan Sofyan Dalil mereka semua orang-orang neoliberalisme, anti nasionalis," tambahnya.

Untuk melaksanakan ambisi Soemarno Inc menguasai sektor migas, lanjutnya, segala cara akan dilakukan untuk menempatkan orang-orang mereka. Lihatlah siapa Faisal Basri dan Amien kepala SKK Migas yang semuanya berlatar belakang akuntan. Belum lagi kandidat Dirut Pertamina seperti Ahmad Faisal, Frederich Siahaan dan Widyawan yang terkooptasi dengan keluarga Soemarno.

"Saat ini yang terjadi mafia lama menggantikan mafia baru, penunggangnya saja yang ganti, namun tetap saja mafia yang berkuasa. Hal tersebut terlihat dari pemaksaan orang-orang tertentu yang menempati jabatan strategis di sektor migas," tambahnya.

Untuk itu, dia menolak secara tegas hasil assesment PT Daya Dimensi Indonesia yang terindikasi tidak transparan, sarat kepentingan, dan terkooptasi keluarga Soemarno.

"Selama Rini dan kroninya seperti Sudirman Said dan Sofjan Djalil masih di kabinet Jokowi maka pemberantasan mafia migas akan sulit terlaksana. Surya Paloh saja ikut terlibat," ujarnya.

Menurutnya, orang-orang yang bekerja untuk kepentingan golongan tertentu ujung-ujungnya Pertamina bakal dibawa ke liberal, dibawa pasar. Pertamina bukan lagi bekerja untuk rakyat, tapi bekerja untuk pasar. (Wahyu Aji)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto