Pollux (POLL) optimistis target marketing salesnya tercapai, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengembang properti PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL), optimistis target marketing sales perseroan tercapai di angka Rp 750 miliar di akhir tahun ini

Maikel Tanuwidjaja, Direktur Penjualan dan Pemasaran POLL mengakui penjualan properti memang agak lambat (slow) sepanjang sepuluh bulan terakhir, namun begitu pihaknya masih bisa mencapai 60% pendapatan dari target marketing sales yang dicanangkan.

"Sejak tahun lalu, kami sudah prediksi tahun 2019 akan menjadi tahun terberat untuk properti. Makanya kami turunkan target marketing sales dari tahun lalu Jujur saja, penjualan pun agak slow, namun memasuki kuartal III ini kami masih on track. Harapannya semua bisa tercapai pada Desember mendatang," jelas Maikel saat ditemui pada konsorsium Koridor Timur Jakarta di Menara Batavia, Selasa (1/10) lalu.


Baca Juga: Harga Saham Pollux Properti (POLL) Sudah Naik Tinggi, Ini Rekomendasi Analis

Lebih lanjut, POLL sendiri saat ini tengah mengembangkan beberapa properti di kawasan Bekasi dan Cikarang, seperti Gangnam District, sebuah bangunan mix use development yang menyasar kalangan milenial di Bekasi Barat.

Pihaknya juga akan melaksanakan proses serah terima Chadstone Mall di Cikarang Barat pada akhir 2019. Mall tersebut juga ditargetkan resmi beroperasi seluruhnya di awal 2020.

Pengembangan di Cikarang yang dilakukan POLL turut mencakup pembangunan City Business District (CBD) bertajuk Technopolis seluas 40 hektare. Maikel berkata, pihaknya akan membangun mall, rumah sakit, apartemen, hingga sentra Food and Beverages (FnB).

"Untuk apartemen di Technopolis kami bangun 300 unit dengan kisaran harga Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar. Sejauh ini 80% pembangunan sudah berjalan," lanjutnya.

Baca Juga: Harga saham Pollux (POLL) menguat, ini kata manajemen soal rencana bisnis perusahaan

Maikel sendiri memproyeksikan, jika pengembangan properti di Bekasi dan sekitarnya akan meroket dua tahun mendatang. Hal ini dilihatnya dari pembangunan infrastruktur transportasi yang masif.

Kawasan terintegrasi ini, secara perlahan nantinya akan menghilangkan image kawasan Bekasi yang gersang, polutif, kotor, dan hanya diisi oleh kegiatan industrial.

"Dua tahun mendatang, tak menutup kemungkinan orang-orang akan berbondong-bondong ke daerah Timur Jakarta dengan keberadaan infrastruktur yang masif. Kalau sekarang memang belum terasa dan cenderung masih dihindari," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto