Polri dalami permintaan Turki menutup sekolah



JAKARTA. Polri bakal berkoordinasi dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kementrian Luar Negeri untuk melakukan verifikasi terkait permintaan Pemerintah Turki untuk menutup sekolah yang diduga terkait dengan jaringan teroris Fethullah Terrorist Organisation (Feto) yang didalangi aktor intelektual kudeta, Fethullah Gülen.

Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengaku, informasi tersebut berasal dari luar sehingga perlu dilakukan verifikasi informasi.

"Dimatangkan dululah infonya, kami tidak bisa main dapat info langsung bertindak," katanya di Markas Besar Polri, Jumat (29/7).


Boy mengaku bakal menelusuri satu-persatu institusi belajar. Bila ditemukan adanya kerjasama dengan organisasi teroris maka Polri bakal menindak tegas. Namun, dia belum mengatakan kapan melakukan koordinasi tersebut.

Asal tahu saja, Pemerintah Turki lewat Kedutaan Besar Turki di Indonesia melalui situs resminya, meminta sekolah di Indonesia yang dianggap berkaitan dengan organisasi teroris untuk ditutup. Sebagian besar sekolah tersebut adalah boarding school di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Aceh, dan Kalimantan Selatan. 

Tak hanya di Indonesia, Turki juga meminta berbagai sekolah di negara lain diduga terkait Gülen untuk ditutup. Antara lain di Yordania, Azerbaijan, Somalia, dan Nigeria.

Pemerintah menuding Fethullah Gulen lewat organisasi yang disebutkan pemerintah Turki bernama Fethullah Terrorist Organisation (Feto), sebagai aktor intelektual kudeta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia