MOMSMONEY.ID - Meski sudah masuk musim hujan, polusi di Jakarta masih tetap tinggi. Simak penjelasan BMKG berikut ini. Polusi udara di Jakarta masih sering mencapai level yang mengkhawatirkan. Jakarta kembali mencatatkan tingkat PM2,5 yang tinggi pekan lalu, walau di tengah musim hujan.
Hasil monitoring BMKG periode 1-18 November 2024, kondisi kualitas udara Jakarta dominan berada pada kategori sedang hingga tidak sehat. "Puncak konsentrasi tertinggi terjadi di 17 November pukul 08.00 WIB dengan kategori sangat tidak sehat," ungkap BMKH di akun Instagram-nya, dikutip Jumat (22/11). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan nilai rerata tahunan konsentrasi PM2,5 tidak lebih dari 5 µg/m3. PM2,5 adalah partikel udara yang berukuran 2,5 mikrometer atau kurang.
Baca Juga: 10 Tips Tetap Sehat saat Musim Hujan Tiba, Cek di Sini yuk Nah, BMKG mengungkapkan, nilai rata-rata konsentrasi PM2,5 harian Jakarta 60,9 µg/m3 atau kategori tidak sehat. Menurut hasil monitoring BMKG, konsentrasi PM2,5 di Jakarta cenderung lebih tinggi pada malam hingga menjelang pagi hari. Udara lebih rapat karena massa udara yang turun dan membawa serta polutan. Selepas pagi hari, aktivitas masyarakat yang tinggi menyebabkan konsentrasi PM2,5 tetap tinggi hingga perlahan turun menjelang sore hari. Pada sore hari, kondisi atmosfer sudah hangat, polutan lebih terangkat ke atas. "Umumnya, hujan memiliki peran penting dalam mengurangi polusi udata di Jakarta melalui proses
rain washing,"
sebut BMKG.
Baca Juga: Ini Kesalahan Saat Menjemur Pakaian di Dalam Rumah Selama Musim Hujan! Rain washing adalah proses air hujan yang turun turut menangkap dan melarutkan partikel polutan. Ini dikenal dengan proses
wet deposit, partikel seperti debu dan PM2,5/PM10 diendapkan ke permukaan tanah. Meski begitu, bila curah hujan cukup rendah atau terjadi tidak merata, efek pembersihan udara mungkin tidak signifikan.
Curah memang hujan terbukti mampu menurunkan konsentrasi PM10 dengan korelasi sebesar -0,501. Tapi, "Bila hanya mengandalkan curah hujan, maka butuh sebanyak 271 mm curah hujan untuk benar-benar membersihkan polutan di Jakarta," kata BMKG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan