Polychem siapkan US$ 6 juta guna perbaiki katalis



JAKARTA. PT Polychem Indonesia menyiapkan belanja modal sebesar US$ 6 juta untuk perbaikan katalis. Dengan perbaikan itu maka diharapkan perusahaan akan bisa lebih menghemat bahan baku. Jusup Agus Sayono, Director and Corporate Secretary PT Polychem Indonesia Tbk mengatakan, rencananya perbaikan katalis akan dilakukan di pabrik yang terletak di Merak seusai lebaran.

Menurut Jusup, Kamis (26/6), perbaikan katalis ini maksimal diganti setiap empat tahun sekali. Apabila ada uang lebih, maka penggantian bisa dilakukan setiap dua tahun sekali. Dengan pengantian katalis, adanya penghematan untuk bahan baku. Jusup bilang apabila sekali produksi butuh bahan baku sekitar 650 kilogram (kg), dengan katalis yang baru bisa menjadi 600 kg saja.

Rencana kerja Polychem tahun ini lebih banyak pada perbaikan internal. Penghematan biaya produksi khususnya antisipasi kenaikan biaya listrik. Jusup bilang contoh sederhananya mengganti lampu-pampu pabrik dengan yang lebih hemat. Kenaikan tarif dasar listrik cukup membebani perusahaan ini. Pasalnya untuk industri I3 ada kenaikan 40% dan untuk I4 ada kenaikan 60%.


Untung pabrik di Merak mendapatkan suplai listrik dari perusahaan sebesar 30 megawatt. "Dengan tenaga listrik ini kami bisa menghemat listrik hingga 80%. Rencananya kami mau membuat sumber tenaga listrik untuk pabrik Karawang," ungkap Jusup.

Antara tahun 2015 dan 2016 pihakanya akan mencoba membangun sumber tenaga listrik di pabrik Karawang. "Dananya sekitar US$ 25-30 juta. Kami akan buat 14 mega watt. Rencananya kalau kondisi pasar sudah mulai membaik," ujar Jusup.

Polychem optimis bahwa tahun ini pihaknya bisa meningkatkan prospek usaha meskipun pendapatannya diprediksi akan sama seperti tahun lalu. Tahun ini perusahaannya didukung dengan beroperasinya pabrik EOD II semenjak tanggal 13 November lalu.

Yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pabrik kimia di Merak. Sehingga kapasitas EOD, bahan baku seperti shampoo dan sabun itu sekitar 80.000 metrik ton per tahun. "Saat ini total kapasitas prduksi kami 25.000 metrik ton tiap bulannya," kata Jusup.

Adapun yang mendominasi penjualan perusahaan masih dari produk kimia sekitar 50%. Kemudian polyster sekitar 40% dan sisanya filamen. Sebagai catatan, pada kuartal I-2014 lalu ada penurunan sekitar 8,42% dibanding periode yang sama tahun llau. Tiga bulan pertama tahun ini Polychem hanya mencatatkan penjualan US$ 129,4 juta, padahal tahun lalu bisa sampai US$ 141,3 juta.

Penyebab penurunan selain pengaruh kurs, juga dipengaruhi harga komoditas. "Kami bisnisnya kan komoditi makanya dipengaruhi harga dunia. Saat harga naik, harga dalam negeri tidak bisa seenaknya naik," kata Jusup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa