JAKARTA. Setelah beroperasi kembali pada awal tahun ini, produsen petrokimia PT Polytama Propindo kini mulai optimistis memasang target bisnisnya. Dalam beberapa tahun ke depan, anak usaha PT Tuban Petrochemical Industries ini bakal membidik 20% pangsa pasar petrokimia nasional. Direktur Utama PT Polytama Propindo Didik Susilo menuturkan, sejak Februari 2013, pabrik milik perusahaan yang berlokasi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat ini, mulai aktif berproduksi. Pabrik ini memiliki kapasitas terpasang 240.000 ton polipropilena per tahun. "Dengan kapasitas ini, kami yakin bisa meraih pangsa pasar hingga 20%," jelasnya, Senin (16/9). Catatan saja, saat ini, kebutuhan polipropilena di pasar domestik sekitar satu juta metrik ton per tahun. Sementara itu, pasokan polipropilena dari industri domestik hanya sekitar 800.000 metrik ton per tahun yang dipasok oleh tiga produsen lokal, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Polytama Propindo, dan PT Pertamina.Untuk memaksimalkan kapasitas produksi perusahaan, Didik bilang, Polytama akan menambah unit extruder alias mesin curah yang berfungsi melelehkan plastik. Untuk merealisasikan rencana ini, perusahaan itu membutuhkan dana sekitar US$ 8 juta.
Polytama Bidik 20% Pasar Petrokimia
JAKARTA. Setelah beroperasi kembali pada awal tahun ini, produsen petrokimia PT Polytama Propindo kini mulai optimistis memasang target bisnisnya. Dalam beberapa tahun ke depan, anak usaha PT Tuban Petrochemical Industries ini bakal membidik 20% pangsa pasar petrokimia nasional. Direktur Utama PT Polytama Propindo Didik Susilo menuturkan, sejak Februari 2013, pabrik milik perusahaan yang berlokasi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat ini, mulai aktif berproduksi. Pabrik ini memiliki kapasitas terpasang 240.000 ton polipropilena per tahun. "Dengan kapasitas ini, kami yakin bisa meraih pangsa pasar hingga 20%," jelasnya, Senin (16/9). Catatan saja, saat ini, kebutuhan polipropilena di pasar domestik sekitar satu juta metrik ton per tahun. Sementara itu, pasokan polipropilena dari industri domestik hanya sekitar 800.000 metrik ton per tahun yang dipasok oleh tiga produsen lokal, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Polytama Propindo, dan PT Pertamina.Untuk memaksimalkan kapasitas produksi perusahaan, Didik bilang, Polytama akan menambah unit extruder alias mesin curah yang berfungsi melelehkan plastik. Untuk merealisasikan rencana ini, perusahaan itu membutuhkan dana sekitar US$ 8 juta.