Polytron Sebut Harga Rice Cooker yang Dianggarkan Pemerintah Masuk Kategori Premium



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Pemerintah yang akan membagikan 680.000 unit penanak nasi listrik alias rice cooker untuk mendukung pemanfaatan energi bersih tentunya menjadi angin segar bagi perusahaan produsen rice cooker yang akan digandeng nantinya.

Setidaknya pemerintah akan menggelontorkan dana sebesar Rp 500.000 per keluarga dengan anggaran yang diperkirakan mencapai sekitar Rp 340 miliar.

Saat ditanya terkait harga Rice Cooker yang dianggarkan pemerintah per unitnya, Tekno mengatakan harga tersebut termasuk dalam kategori harga rice cooker premium.


Rice cooker se harga Rp 500.000 itu termasuk kategori premium, masih banyak merk lainnya yang harga lebih murah di bawah Rp 300.000,” kata Marketing Director Polytron Tekno Wibowo kepada Kontan (29/11).

Baca Juga: Soal Program Bantuan Alat Penanak Nasi, Begini Tanggapan Kementerian ESDM

Polytron sendiri memproduksi rice cooker premium Donabe yang dijual di kisaran harga Rp 500.000 hingga Rp 700.000.

Rice coooker biasanya menggunakan daya sebesar 400 – 100 watt pada saat mode memasak dan 30 – 50 watt pada saat menghangatkan.

Sebagai perusahaan elektronik tanah air, tentunya ini merupakan peluang yang bagus untuk Polytron, namun meskipun demikian Polytron tidak serta-merta memberikan komentar lebih jauh terkait hal tersebut karena belum ada kejelasan terkait program ini.

“Kita belum dapat kejelasan programnya, jadi belum bisa berkomentar, nanti seperti program kompor listrik,” kata Tekno kepada Kontan (29/11).

Baca Juga: Cookpad & Oxone Bermitra dalam Koleksi Buku Resep Inspirasi Masak dengan Rice Cooker

Menurut informasi, pembagian rice cooker gratis ini dimungkinkan untuk menyasar kelompok rumah tangga dengan daya listrik 450 VA dan 900 VA yang mayoritas adalah pengguna LPG 3 Kg.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi listrik per kapita atau e-cooking dan penghematan biaya memasak. Pengurangan volume LPG diperkirakan mencapai 19,6 ribu ton dan penghematan devisa sebesar US$ 26,88 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli