Polytron Sebut Penjualan Digital STB Tak Tumbuh Signifikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartono Istana Teknologi atau Polytron Indonesia mencatatkan kenaikan penjualan digital set top box (STB) di kuartal ketiga tahun ini. Meski demikian, pihaknya mengklaim pertumbuhan tersebut tidak terasa begitu signifikan. 

Commercial Director Polytron Tekno Wibowo menuturkan, ada kenaikan penjualan digital STB sekitar 15% sejak diumumkannya tanggal migrasi TV analog ke TV digital pada Oktober 2022 lalu hingga saat ini.

"Untuk Polytron penjualan STB ada kenaikan tapi tidak signifikan sekitar 15% meski ada penyetopan tv analog di Jabodetabek. Terjadi semenjak diumumkan Jabodetabek akan dimatikan bulan Oktober lalu mundur ke 2 November 2022," ujar Tekno, kepada Kontan.co.id, Minggu (6/11). 


Menurut Tekno, ada sejumlah faktor berkaitan yang membuat kinerja penjualan STB Polytron tidak signifikan meskipun pemerintah sudah menetapkan tanggal penghentian siaran TV analog.

Baca Juga: Kominfo: Migrasi Analog ke Digital Dapat Untungkan Industri Televisi Swasta

Ini disebabkan oleh populasi TV analog yang sudah terbatas, dan meskipun ada, pemilik tv analog tersebut merupakan masyarakat tidak mampu sehingga berhak mendapatkan STB gratis dari pemerintah. 

"Menurut kami ada dua penyebabnya, sejak tahun lalu kami sudah tidak menjual tv analog dan masyarakat tidak mampu di Jabodetabek sudah mendapatkan STB gratis, jadi yang belum punya bisa beli TV baru atau beli hanya STB," jelasnya. 

Atas dasar hal itu, Polytron pun memproyeksikan tren kenaikan penjualan STB ini tidak akan berlangsung lama. Padahal, pada mulanya Polytron punya target untuk memproduksi 1.000.000 STB per tahun, namun nyatanya hingga kuartal III-2022 hanya sekitar 100.000 unit yang terjual.

"Efek ke kinerja tidak berdampak karena jumlahnya kecil," sebutnya.

Mengutip catatan KONTAN, harga STB Polytron dijual dengan harga mulai dari Rp 225.000-Rp 325.000. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi