KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mike Pompeo akan bertemu dengan Vladimir Putin di Rusia di tengah meningkatnya kekhawatiran memanasnya hubungan antara AS dan Iran, sekutu Moskow. Kunjungan menteri luar negeri AS pada hari Selasa akan menjadi pertemuan pertama antara para pejabat senior dari kedua negara sejak rilis penghapusan laporan Robert Mueller tentang investigasinya mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016 dan dugaan kolusi dengan kampanye Trump. Investigasi dikatakan telah membatasi keinginan Trump untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan Putin, yang ia puji secara terbuka selama kampanye.
Sergei Lavrov, menteri luar negeri Rusia, menyebut pembicaraan itu sebagai upaya untuk menstabilkan hubungan bilateral ditengah meningkatnya ketegangan di Venezuela dan Iran. Dalam sambutannya hari Senin, Lavrov menyalahkan AS karena memprovokasi krisis dengan Iran lantaran keluar dari kesepakatan nuklir yang dinegosiasikan di bawah kepemimpinan Barack Obama. Iran memulai penarikan sebagian dari kesepakatan nuklir pekan lalu. "Kami akan berusaha mengklarifikasi dengannya bagaimana Amerika berencana keluar dari krisis yang mereka ciptakan dengan keputusan sepihak mereka," kata Lavrov. AS telah mengirim sebuah kapal induk dan satu gugus tugas pembom ke Timur Tengah sebagai tanggapan atas apa yang oleh para pejabat disebut "ancaman yang dapat dipercaya" oleh pasukan rezim Iran. Arab Saudi mengatakan bahwa beberapa tanker minyaknya telah rusak dalam "serangan sabotase" misterius setelah peringatan AS bahwa Iran dapat menargetkan pengiriman di wilayah tersebut. Selasa pagi waktu setempat, pemerintah Spanyol mengatakan telah memutuskan untuk sementara waktu menarik kapal perang yang telah membentuk bagian dari gugus tugas yang dipimpin AS. Seorang juru bicara kementerian pertahanan mengkonfirmasi bahwa fregat Méndez Nuñez telah ditarik dari armada, menggambarkan langkah itu sebagai "pemisahan sementara".