JAKARTA. Bisnis ponsel tahun ini bakal bertambah kompetitif dengan kehadiran beberapa pemain baru, khususnya mereka yang berasal dari China. Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia Djunadi Satrio mengatakan, bisnis ponsel tahun ini bakal bertambah kompetitif dengan kehadiran beberapa pemain baru, khususnya mereka yang berasal dari China namun telah menggandeng produsen lokal. "Sehingga pemain lama tidak bisa lagi business as usual. jadi perlu inovasi produk maupun strategi marketing. Selain itu penambahan fitur dan konten atau aplikasi juga diperlukan," ujar dia. Menurut Djunadi, produk telepon seluler berjenis qwerty dan touch screen, dengan harga yang cocok bagi kalangan masyarakat kelas menengah-bawah yang bakal meramaikan pasar domestik tahun ini. Untuk Sony Ericsson, Djunadi mengatakan, akan meluncurkan produk selektif, tetapi terdiferensiasi jelas. Sehingga, calon konsumen memiliki banyak pilihan. Namun, Djunadi memperkirakan, pertumbuhan volume handset tidak akan sepesat tahun 2008 yang mencapai 30%, karena sikap hati-hati operator dalam menggelontorkan belanja modalnya (capex). "Saya kemarin sudah dengar dari beberapa operator kalau mereka akan lebih hati-hati mengeluarkan capex-nya, terutama dalam kapasitas dan harga jasanya. Jadi sepertinya pertumbuhan ke arah flat," ujar dia. Sehingga, sambung dia, hal itu berimbas langsung pada pertumbuhan penjualan produsen telepon seluler. Meski demikian, Djunadi menyambut baik, proyeksi Depperin atas pertumbuhan volume telepon seluler tahun ini.
Ponsel China Bakal Membanjiri Pasar Domestik
JAKARTA. Bisnis ponsel tahun ini bakal bertambah kompetitif dengan kehadiran beberapa pemain baru, khususnya mereka yang berasal dari China. Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia Djunadi Satrio mengatakan, bisnis ponsel tahun ini bakal bertambah kompetitif dengan kehadiran beberapa pemain baru, khususnya mereka yang berasal dari China namun telah menggandeng produsen lokal. "Sehingga pemain lama tidak bisa lagi business as usual. jadi perlu inovasi produk maupun strategi marketing. Selain itu penambahan fitur dan konten atau aplikasi juga diperlukan," ujar dia. Menurut Djunadi, produk telepon seluler berjenis qwerty dan touch screen, dengan harga yang cocok bagi kalangan masyarakat kelas menengah-bawah yang bakal meramaikan pasar domestik tahun ini. Untuk Sony Ericsson, Djunadi mengatakan, akan meluncurkan produk selektif, tetapi terdiferensiasi jelas. Sehingga, calon konsumen memiliki banyak pilihan. Namun, Djunadi memperkirakan, pertumbuhan volume handset tidak akan sepesat tahun 2008 yang mencapai 30%, karena sikap hati-hati operator dalam menggelontorkan belanja modalnya (capex). "Saya kemarin sudah dengar dari beberapa operator kalau mereka akan lebih hati-hati mengeluarkan capex-nya, terutama dalam kapasitas dan harga jasanya. Jadi sepertinya pertumbuhan ke arah flat," ujar dia. Sehingga, sambung dia, hal itu berimbas langsung pada pertumbuhan penjualan produsen telepon seluler. Meski demikian, Djunadi menyambut baik, proyeksi Depperin atas pertumbuhan volume telepon seluler tahun ini.