Ponsel Lenovo alih distribusi dan manufaktur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lama tak terdengar, smartphone Lenovo kembali ke Indonesia di bawah perusahaan baru yakni PT Inone Technology Indonesia. Hal ini merupakan pengambilan alih bisnis smartphone dari Lenovo Indonesia.

Evan Angganantika, Digital Marcomm Manager InOne Technology menjelaskan per oktober 2018 bisnis smartphone Lenovo akan dibawah Inone. Hanya saja untuk merk Motorola pihaknya tidak akan menjualnya. Catatan saja Motorola sebelumnya juga dibawah penjualan bisnis Lenovo Indonesia.

Sehingga hal ini memastikan bahwa prinsipal Lenovo tidak melanjutkan bisnis smartphone dan hanya fokus untuk pengembangan bisnis laptopnya di Indonesia. Sebagai informasi, PT Inone Technology Indonesia punya tiga divisi bisnis.


Pertama lewat bisnis merk smartphone Lava, distributor retail Inone dan juga terbaru divisi bisnis Original Design Manufacturer (ODM) khusus menangani distribusi ponsel Lenovo. "Awal bulan kami menandai bisnis kami lewat peluncuran Lenovo K9 dan saat presale di Shoppee sudah habis terpesan semua," kata Evan kepada Kontan.co.id, Rabu (17/10).

Dan akan ada flash sale lagi di Shopee pada tanggal 23 oktober dengna harga Rp 1,799 juta. Penjualan ritel offline juga dimulai lewat gerai InOne dengan banderol harga Rp 2,19 juta. Evan mengatakan ada setidaknya dua model yang bakal dirilis secara bertahap hingga akhir 2018. "Tahun depan akan lebih banyak model lain yang kami luncurkan di rentang harga menengah. Dengan harga maksimal Rp 3,99 juta," katanya.

Saat ini Lenovo akan fokus di pasar ponsel kelas menengah. Wajar, karena pasar ini ini merupakan pasar terbesar di Indonesia. Selain itu di pasar kelas menengah bawah InOne juga punya bisnis penjualan ponsel merk Lava yang menyasar kota-kota kecil di Indonesia.

"Target kami bisa menjadi lima besar brand ponsel terbesar di Indonesia dalam jangka dua tahun," katanya. Dari data IDC kuartal II-2018, pangsa pasar ponsel di Indonesia masih dikuasai oleh merk seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, Vivo dan Advan.

InOne juga rencananya akan ekspansi bisnis ritelnya. Tahun ini ditargetkan akan ada 15 InOne Store di Indonesia. Dan tahun depan akan bertambah 20 gerai lagi sehingga total akan ada 35 gerai Inone.

Tak hanya menyiapkan bisnis ritel, perusahaan PMA asal Cina ini juga punya pabrik di Cikarang. Dibawah PT LCG Telecommunication And Technology pabrik ini sebelumnya sudah memproduksi ponsel Lava dan produksi juga ponsel Lenovo. hal ini juga memastikan agar ponsel tersebut memenuhi syarat tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Ini juga memastikan bahwa ada perpindahan proses produksi dari PT Tridharma Kencana (TDK) yang berlokasi di Serang, Banten ke Cikarang, Jawa Barat. Padahal tahun lalu PT TDK baru saja diresmikan oleh Kemenperin untuk bisa memproduksi kebutuhan ponsel tanah air. Pabrik tersebut juga sistemnya secara online di bawah pengawasan Motorola Mobility USA.

Catatan saja TDK memproduksi ponsel hingga 400.000 unit per bulan. Sementara, khusus ponsel Lenovo dan Motorola, perusahaan ini sanggup memproduksi hingga 250.000 unit per bulan. Sayangnya saat dikonfirmasi Hendryk L. Karosekali, CEO PT Tridharma Kencana belum mau menjawab pesan singkat Kontan.co.id.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, Achmad Rodjih Almanshoer menjelaskan pabrik tersebut masih beroperasi namun memproduksi merk lain. "Pabrik tidak tutup karena Lenovo maklon/outsourcing ke PT TDK. Sedangkan perusahaan PT TDK adalah perusahaan ems(electronic manufacturing service)," kata Rodjih kepada Kontan.co.id, Minggu (17/10).

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini ke Adrie R. Suhadi yang sebelumnya menjabat sebagai Country General Manager Lenovo Mobile Business Group Indonesia belum menjawab detail soal hal ini. "Saya sudah tidak di Lenovo Indonesia," kata Adrie menjawab singkat kepada Kontan.co.id, Rabu (17/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .