Ponsel pintar China menantang Samsung dan Apple



MADRID. Ponsel pintar asal China terang-terangan menantang dua penguasa smartphone dunia yakni Samsung dari Korea Selatan dan Apple dari Amerika Serikat (AS).Di ajang pameran teknologi telepon genggam terbsar dunia yang dimulai Senin (25/2) di Barcelona, Spanyol, hasil pabrikan telepon genggam asal Cina seperti Huawei, ZTE dan Lenovo unjuk gigi.Layar besar, model canggih, teknologi terdepan menjadi nilai jual China. Dan yang paling utama adalah, mereka menawarkan harga murah. Di arena Kongres Telepon Dunia Barcelona ini, China memiliki misi besar, yakni membabat dominasi Samsung dan Apple, penguasa pasar yang digelari pengamat sebagai 'duopoli' saking besarnya pangsa pasar yang mereka kuasai.Apple seperti biasa memilih tak muncul dalam ajang sejenis yang tahun ini digelar antara 25-28 Februari yang menyedot perhatian 1.500 peserta pameran. Samsung diperkirakan tidak akan mengumumkan produk terbaru mereka, Galaxy S4, sampai beberapa saat terakhir setelah pameran akbar ini.Situasi ini menurut pengamat akan dimanfaatkan para pesaing untuk meraih sebagian pangsa pasar bagi produk mereka, yang diperkirakan tahun ini akan tumbuh menjadi satu miliar pengiriman telepon genggam seperti diramalkan oleh konsultan global, Deloitte."Saya kira kita akan melihat bagaimana para kompetitor berupaya mendapat perhatian di arena Kongres Dunia Telepon tahun ini," kata Ian Fogg, analis industri telepon genggam asal pusat riset IHS di London.Kuncinya 'soal harga'Samsung dan Apple menguasai lebih dari separuh pasar telepon pintar dunia pada penjualan kuartal keempat tahun 2012. Rinciannya masing-masing 29% untuk Samsung dan 22% untuk Apple menurut lembaga riset, Strategy Analytics.Posisi pabrikan asal Cina ada di belakang dua raksasa ini, 5,3% pasar dikuasai Huawei, 4,7% dimiliki ZTE dan 4,4% dikendalikan Lenovo."Besarnya pasar untuk telepon genggam di negara berkembang bisa jadi peluang besar buat pabrikan asal China ini," kata Magnus Rehle, analis senior bidang telekomunikasi dari lembaga konsultan Greenwich Consulting.Ratusan juta warga Afrika dan India serta Asia berharap punya telepon pintar dan sejauh ini penghalangnya adalah harga. Sementara yang jadi salah satu daya tarik utama produk asal China adalah harga telepon pintar yang lebih murah.


Editor: