Ponsel pintar HTC Wildfire S segera masuk pasar awal Juni



JAKARTA. Menjamurnya pengguna ponsel pintar memancing HTC Corporation kembali menelurkan produk smart phone. Setelah O2, kini HTC Wildfire S segera masuk pasar. Produk itu didaulat sebagai ponsel terkecil bikinan HTC yang berukuran 10,13 sentimeter dengan lebar 5,94 cm.Agus Sugiharto Rusli, HTC Country Manager Indonesia, mengatakan produk baru ini menjadi solusi atas gaya hidup yang selalu berubah. Adapun setiap unit dibanderol seharga Rp 2.999.000. Target segmennya untuk pelajar, mahasiswa, dan dewasa muda."Kompetisi smart phone ramai, setiap merek kejar keunikan sendiri. Dari harga dan fungsinya, diharapkan demand terus tumbuh," kata Agus di Jakarta, Kamis (26/5).Perusahaan asal Taiwan itu memasarkan HTC Wildfire S mulai 6 Juni 2011. Si ponsel pintar berlayar HVGA 3,2 inci dijual di diler resmi dan Grapari Telkomsel. Agus berpromosi, "Pembeli mendapat paket data unlimited gratis dari Telkomsel selama 6 bulan." Smartphone ini diluncurkan berbarengan HTC Flyer tablet seharga Rp 6.999.000.Menurut Agus, pihaknya sengaja menggandeng Telkomsel sejak 2009. Alasannya, saat ini Telkomsel tercatat memiliki 38.000 menara BTS Telkomsel menjangkau 97% wilayah populasi Indonesia.Agus mengakui, angka penjualan produk smartphone HTC bertumbuh positif. Diharapkan penjualan seluruh smartphone keluaran HTC tahun ini naik 20% sampai 30%.Layar utama HTC Wildfire S dijalankan dengan Qualcomm MSM7227 chipset. Pada penjualan perdana, ponsel pintar itu hadir dalam warna merah jambu, putih, dan abu-abu. Ponsel berbobot 105 gram itu dilengkapi kamera warna 5 megapiksel.Agus tak menampik direct competitor produk ini adalah smartphone merek China. "Kami tidak khawatir karena masing-masing punya pasar. Target kami terjual sebanyak-banyaknya. Tak menutup kemungkinan ke depan orang akan punya dua smartphone, namanya butuh," tambah Agus.Gideon Purnomo, Vice President Channel Management Telkomsel bilang, kerja sama empat pihak ini menawarkan pengalaman yang berbeda bagi konsumen. "Bahkan content developer sudah menagih hasil kerja ini supaya cepat dikembangkan," kata Gideon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie