Populasi Mobil Berpotensi Naik, Selamat Sempurna (SMSM) Yakin Bisnisnya Moncer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) percaya diri dapat terus memperkuat bisnisnya sepanjang 2024. Hal ini didukung oleh ekspektasi peningkatan penjualan dan populasi mobil di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, pada tahun ini Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil nasional sebanyak 1,1 juta unit. Tahun 2023 lalu penjualan mobil nasional sedikit di bawah 1 juta unit.

Chief Financial Officer Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi menyampaikan, secara umum peningkatan proyeksi penjualan mobil nasional berdampak positif karena akan mendongkrak populasi kendaraan di dalam negeri. 


"Nantinya ini akan memperbesar pasar SMSM," kata dia, Kamis (22/2).

Baca Juga: Multi Makmur Lemindo (PIPA) Bidik Pendapatan Rp 50 Miliar di 2024, Ini Strateginya

Maklum, SMSM lebih berfokus pada penjualan komponen di segmen aftermarket atau replacement dan pasar ekspor. Peningkatan permintaan komponen aftermarket lebih dipengaruhi oleh populasi mobil yang beredar. Beda halnya dengan komponen untuk segmen original equipment manufacturer (OEM) yang bergantung pada penjualan mobil baru.

Manajemen SMSM sendiri mengincar pertumbuhan penjualan 8% dan laba bersih 10% pada 2024.

Sebagai informasi, SMSM memproduksi komponen filter dan radiator dengan lebih dari 7.000 parts untuk aplikasi di sektor otomotif dan alat berat yang tersebar secara global. Sampai dengan saat ini, SMSM juga telah memproduksi sekitar 70 part numbers (P/N) filter terkait mobil listrik, seperti battery cooling filter dan cabin filter

"Komponen kendaraan listrik masih akan terus bertambah sesuai dengan kebutuhan pasar," tukas Andri.

Hanya saja, Andri mengaku saat ini porsi penjualan komponen di segmen mobil listrik tergolong minim, mengingat populasi kendaraan tersebut masih terbatas. Alhasil, permintaan komponen kendaraan listrik baik di segmen OEM dan aftermarket belum tumbuh signifikan.

Lebih lanjut, SMSM bakal terus berupaya memacu penjualan ke pasar ekspor pada 2024, meskipun kondisi saat ini cukup menantang seiring adanya gejolak geopolitik di beberapa wilayah dunia. 

Maka dari itu, SMSM berusaha memperkuat atau memperluas penjualan ke negara-negara yang belum terdampak konflik geopolitik. Perusahaan ini juga tetap memperkuat penjualan domestik untuk mengantisipasi risiko gangguan pada pasar ekspor.

Baca Juga: Pendapatan dan Laba Astra Graphia (ASGR) Kompak Meningkat pada Tahun 2023

Sekadar catatan, penjualan neto SMSM tumbuh 3% year on year (YoY) menjadi Rp 3,76 triliun per kuartal III-2023. 

Penjualan ke luar negeri masih jadi andalan bagi SMSM dengan nilai Rp 2,24 triliun hingga kuartal III-2023, namun terkoreksi 3% YoY dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. SMSM mengekspor produknya ke negara seperti Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Thailand, Rusia, Jepang, Singapura, dan lain-lain.

Beruntung, penjualan domestik SMSM per kuartal III-2023 naik 13% YoY menjadi Rp 1,52 triliun. Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SMSM naik 8,72% YoY menjadi Rp 695 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi