JAKARTA - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2013, populasi sapi dan kerbau di Indonesia menurun 15,5%. Dibandingkan 2012, jumlah populasi sapi dan kerbau mencapai 16,37 juta ekor. Sedangkan pada tahun ini hanya berjumlah 14,17 juta ekor. Kepala BPS Suryamin menuturkan pasokan sapi menurun karena pembatasan impor sapi yang dilakukan pemerintah. Sementara, konsumsi masyarakat Indonesia terhadapdaging sapi dan kerbau justru meningkat setiap tahun. "Suplai dari impor berkurang, sementara kebutuhan masih tetap tinggi. Sehingga, sapi lokal banyak yang dijual dan dipotong," kata Suryamin di Kantor BPS, Senin (2/9). Selain itu, lanjut Suryamin, banyak indukan sapi dan kerbau yang dijual untuk dipotong, hal itupun membuat populasi berkurang karena tidak bisa berkembang biak. "Peningkatan sapi lokal yang dipotong berakibat pada parameter kelahiran," jelasnya.
Populasi sapi dan kerbau Indonesia turun drastis
JAKARTA - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2013, populasi sapi dan kerbau di Indonesia menurun 15,5%. Dibandingkan 2012, jumlah populasi sapi dan kerbau mencapai 16,37 juta ekor. Sedangkan pada tahun ini hanya berjumlah 14,17 juta ekor. Kepala BPS Suryamin menuturkan pasokan sapi menurun karena pembatasan impor sapi yang dilakukan pemerintah. Sementara, konsumsi masyarakat Indonesia terhadapdaging sapi dan kerbau justru meningkat setiap tahun. "Suplai dari impor berkurang, sementara kebutuhan masih tetap tinggi. Sehingga, sapi lokal banyak yang dijual dan dipotong," kata Suryamin di Kantor BPS, Senin (2/9). Selain itu, lanjut Suryamin, banyak indukan sapi dan kerbau yang dijual untuk dipotong, hal itupun membuat populasi berkurang karena tidak bisa berkembang biak. "Peningkatan sapi lokal yang dipotong berakibat pada parameter kelahiran," jelasnya.