JAKARTA. Populasi rajungan atau blue swimming crab (portunus pelagicus) dan kepiting tercatat merosot dalam beberapa tahun terakhir. Alhasil, ekspor kedua komoditas ini ikut terpangkas. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) volume ekspor kepiting dan rajungan tahun 2013 mencapai 34.172 ton dengan nilai US$ 359,3 juta. Tahun 2014, volume ekspor tinggal 28.090 ton dengan nilai US$ 414,3 juta ton. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan, ketergantungan produksi dari hasil penangkapan di alam menjadi penyebab jumlah populasi kedua komoditas ini turun. Inilah alasan KKP menerbitkan peraturan no. 1/2015 perihal larangan ekspor bibit lobster, dan lobster bertelur.
Populasi susut, ekspor kepiting dan rajungan turun
JAKARTA. Populasi rajungan atau blue swimming crab (portunus pelagicus) dan kepiting tercatat merosot dalam beberapa tahun terakhir. Alhasil, ekspor kedua komoditas ini ikut terpangkas. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) volume ekspor kepiting dan rajungan tahun 2013 mencapai 34.172 ton dengan nilai US$ 359,3 juta. Tahun 2014, volume ekspor tinggal 28.090 ton dengan nilai US$ 414,3 juta ton. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan, ketergantungan produksi dari hasil penangkapan di alam menjadi penyebab jumlah populasi kedua komoditas ini turun. Inilah alasan KKP menerbitkan peraturan no. 1/2015 perihal larangan ekspor bibit lobster, dan lobster bertelur.