Porsi asing di SBSN diprediksi capai Rp 25 T



JAKARTA. Minat investor asing di surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk negara kian menanjak sejak awal tahun ini. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, secara year to date (ytd) hingga 10 Mei 2017, kepemilikan asing di SBSN mencapai Rp 17 triliun.

Angka tersebut melesat 91,66% dari posisi akhir tahun yaitu hanya Rp 8,87 triliun. Artinya, di periode tersebut kepemilikan asing sudah bertambah Rp 8,13 triliun.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra memperkirakan, kepemilikan investor asing di SBSN akan terus meningkat hingga mencapai kisaran Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun sampai akhir tahun nanti.


Namun, Made menegaskan, hal tersebut tentu harus didukung dengan semakin tingginya likuiditas instrumen syariah ini di pasar sekunder. Sehingga aksi jual beli semakin aktif diperdagangkan dan semakin menarik minat investor asing untuk memarkirkan dananya di sukuk negara.

Nominal tersebut akan tercapai jika pemerintah terus menambah pasokan sukuk negara, sehingga lebih likuid dan jual beli di pasar sekunder kian ramai. "Tapi kalau dari likuiditasnya belum tercipta jangan harap mereka agresif masuk ke pasar SBSN," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini