Porsi asing di sukuk masih minim



KONTAN.CO.ID - Kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) terus mencatatkan pertumbuhan dan rekor baru. Per 11 September 2017 jumlah kepemilkan asing di SBN mencapai Rp 797, 34 triliun.

Namun, porsi asing di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk masih minim. Di periode yang sama, porsi asing dalam SBSN domestik yang dapat diperdagangkan hanya mencapai Rp 20,81 triliun atau 2,6% dari total outstanding Rp 797,34 triliun.

Sedangkan, porsi asing di SUN mencapai Rp 776,53 triliun. Meski porsi asing di sukuk kecil, secara year to date, angka tersebut melambung 134,61% dari posisi akhir tahun 2016 yang tercatat Rp 8,87 triliun.


Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengatakan asing kurang aktif di sukuk karena faktor risiko likuiditas. "Dari total transaksi surat utang konvensional jauh lebih likuid dibanding dengan syariah," kata Handy, Selasa (12/9). Hal inilah yang menyebabkan investor asing lebih condong memilih SUN.

I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Securities menambahkan meski yield sukuk lebih tinggi sekitar 20-40 basis poin dari SUN, karakteristik investor asing tidak hanya sekedar mengincari yield tinggi, melainkan mementingkan faktor likuiditas.

Oleh karena itu selama ini ada investor asing yang masuk ke sukuk Handy beranggapan karena mereka mengincar yield yang lebih premium dari SUN. "Karena dengan adanya risiko likuiditas, yield yang ditawarkan sukuk memang lebih tinggi dari surat utang konvensional," kata Handy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia