KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan serta porsi Bank Indonesia (BI) di Surat Berharga Negara (SBN) terus menebal. Analis memproyeksikan aksi beli BI di SBN tidak menimbulkan dampak negatif bagi pasar obligasi, melainkan memberi dampak positif. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), per Selasa (30/3), kepemilikan BI secara gross di SBN mencapai Rp 959,48 triliun. Jumlah tersebut bertambah Rp 85 triliun sejak akhir Desember 2020 yang sebesar Rp 874,88 triliun. Dilihat porsinya, kepemilikan BI di SBN juga meningkat dari 22,60% di akhir tahun lalu menjadi 23,09% per Selasa (30/3).
Porsi BI di SBN semakin besar, demi stabilkan pasar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan serta porsi Bank Indonesia (BI) di Surat Berharga Negara (SBN) terus menebal. Analis memproyeksikan aksi beli BI di SBN tidak menimbulkan dampak negatif bagi pasar obligasi, melainkan memberi dampak positif. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), per Selasa (30/3), kepemilikan BI secara gross di SBN mencapai Rp 959,48 triliun. Jumlah tersebut bertambah Rp 85 triliun sejak akhir Desember 2020 yang sebesar Rp 874,88 triliun. Dilihat porsinya, kepemilikan BI di SBN juga meningkat dari 22,60% di akhir tahun lalu menjadi 23,09% per Selasa (30/3).