KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pamor mata uang dollar AS untuk pemupukan cadangan devisa global mulai menyusut. Lihat saja, porsi cadangan devisa dalam mata uang dollar AS yang dilaporkan bank-bank sentral dunia ke Dana Moneter Internasional (IMF) merosot ke level terendah dalam empat tahun terakhir di kuartal pertama 2018. Namun, cadangan devisa dalam dollar AS tetap menjadi yang terbesar sejauh ini. Sementara porsi cadangan devisa dalam mata uang euro, yuan dan pundsterling meningkat, menurut data terbaru dari IMF. Pangsa cadangan devisa dalam dollar AS menyusut selama lima kuartal berturut-turut karena greenback melemah dalam tiga bulan pertama 2018. Ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat di luar Amerika Serikat (AS) dan proyeksi bahwa bank-bank sentral utama dunia akan mempertimbangkan mengurangi stimulus sempat menekan dollar AS. Hanya saja, kurs dollar AS kembali menguat pada kuartal kedua 2018 di tengah kekhawatiran tentang perang perdagangan global dan setelah Bank Sentral Eropa mengindikasikan tidak akan menaikkan suku bunga sampai paruh kedua 2019.
Porsi cadangan devisa dalam dollar AS terus menurun
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pamor mata uang dollar AS untuk pemupukan cadangan devisa global mulai menyusut. Lihat saja, porsi cadangan devisa dalam mata uang dollar AS yang dilaporkan bank-bank sentral dunia ke Dana Moneter Internasional (IMF) merosot ke level terendah dalam empat tahun terakhir di kuartal pertama 2018. Namun, cadangan devisa dalam dollar AS tetap menjadi yang terbesar sejauh ini. Sementara porsi cadangan devisa dalam mata uang euro, yuan dan pundsterling meningkat, menurut data terbaru dari IMF. Pangsa cadangan devisa dalam dollar AS menyusut selama lima kuartal berturut-turut karena greenback melemah dalam tiga bulan pertama 2018. Ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat di luar Amerika Serikat (AS) dan proyeksi bahwa bank-bank sentral utama dunia akan mempertimbangkan mengurangi stimulus sempat menekan dollar AS. Hanya saja, kurs dollar AS kembali menguat pada kuartal kedua 2018 di tengah kekhawatiran tentang perang perdagangan global dan setelah Bank Sentral Eropa mengindikasikan tidak akan menaikkan suku bunga sampai paruh kedua 2019.