Porsi ekspor kertas Fajar Surya Wisesa meningkat



JAKARTA. Penjualan kertas ke pasar ekspor masih menggiurkan bagi PT Fajar Surya Wisesa Tbk. Meski tetap fokus menggarap pasar domestik, emiten yang mejeng di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode FASW ini meramal, ekspor bakal mencapai 15% dari total penjualan tahun ini.

Hingga semester I-2014 yang lalu, porsi penjualan ekspor FASW hanya sekitar 13% dari total penjualan. Berdasarkan laporan keuangan FASW semester I-2014, penjualan ke pasar ekspor tercatat Rp 390, 38 miliar. Penjualan ini melonjak 50% dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat hanya Rp 260,22 miliar.

Adapun pangsa ekspor terbesar menuju ke negara-negara di kawasan Asia, Afrika, dan Timur Tengah. "Walaupun kami masih fokus dengan pasar domestik, kontribusi ekspor kami bisa meningkat dari 12% menjadi 15%," ungkap Marco Hardy, Sekretaris Perusahaan PT Fajar Surya Wisesa Tbk, kepada KONTAN, Jumat (12/9) pekan lalu.


Marco menjelaskan, saat ini ekspornya masih fokus di beberapa negara Asia. Hanya saja sepanjang semester I-2014, permintaan  kertas di Timur Tengah meningakt cukup signifikan sehingga penjualan ke wilayah ini naik hingga 237%.

Di semester I-2013 penjualan ke Timur Tengah tercatat hanya Rp 36,66 miliar. Namun manajemen FASW memperkirakan penjualan bisa naik mencapai Rp 123,61 miliar hingga akhir 2014 mendatang.

Tak terpengaruh Listrik

Meskipun porsi ekspor tak terlalu besar bagi total penjualan, manajemen FASW tetap optimistis target penjualan tahun ini sebesar Rp 5,8 triliun bisa tercapai. Ada tiga tolok ukur yang menopang optimisme manajemen. Pertama adalah karena volume produksi kertas di pabrik FASW terus meningkat.

Sepanjang semester I-2014 volume produksi kertas milik PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) tercatat kurang lebih 600.000 ton. Perusahaan ini menargetkan hingga akhir tahun bisa mencapai 1,15 juta ton. Adapun kapasitas produksi kertas FASW saat ini sekitar 1,2 juta ton per tahun.

Marco bilang, tahun ini target volume produksi perusahaan ini bisa tumbuh 10% ketimbang tahun 2013. "Target kami sampai akhir tahun bisa mencapai 1,15 juta ton," kata Marco.

Dengan pencapaian target produksi ini, manajemen perusahaan ini yakin pendapatan akan naik.  "Hingga akhir tahun nanti harapan kami bisa mencapai target kami," ungkap Marco.

Sebagai catatan, pada semester I-2014 lalu, FASW berhasil mencatatkan pendapatan sekitar Rp 2,94 triliun. Pendapatan perusahaan ini pada enam bulan pertama tahun ini meningkat sebanyak 22,5% dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar Rp 2,4 triliun.

Tolok ukur kedua, FASW tak banyak terpengaruh oleh kebijakan pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL). "Kami punya sudah memiliki power plant sendiri. Kalaupun kami pakai listrik dari PLN persentasinya kurang dari 10% kebutuhan. Sebagian besar disuplai pembangkit sendiri," terang Marco.

Nah yang ketiga, sejak awal tahun ini, manajemen FASW sudah mengerek harga jual produk sekitar 5%. Nah kenaikan harga produk kertas inilah yang turut mendongkrak penjualan FASW sejak triwulan pertama tahun ini. Di sisi lain, manajemen FASW berupaya mengurangi ketergantungan bahan baku impor dengan mencari bahan baku dari dalam negeri. Sebagai catatan, sebelumnya, 70% bahan baku FASW diimpor dan targetnya akan turun menjadi 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan