KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) memperpanjang fasilitas generalized system of preferences (GSP) untuk Indonesia. Keputusan ini diambil setelah USTR meninjau fasilitas GSP untuk Indonesia selama kurang lebih 2,5 tahun sejak Maret 2018. GSP merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk yang diberikan secara unilateral oleh pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak tahun 1974. Ini menjadi angin segar bagi emiten yang memiliki porsi penjualan tinggi ke AS. Corporate Secretary & Head of Investor Relations Integra Indocabinet (WOOD) Wendy Chandra mengungkapkan perpanjangan fasilitas GSP ini akan mendorong ekspor Indonesia ke AS. Wendy menambahkan, perpanjangan GSP ini bukan pemberian fasilitas pembebasan bea masuk semata. “Tentu ini ke depannya akan menjadi katalis yang sangat positif dalam mendorong ekspor kami ke pasar AS,” ujar Wendy kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11).
Porsi ekspor ke AS besar, Integra Indocabinet (WOOD) mencuil peluang fasilitas GSP
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat (AS) memperpanjang fasilitas generalized system of preferences (GSP) untuk Indonesia. Keputusan ini diambil setelah USTR meninjau fasilitas GSP untuk Indonesia selama kurang lebih 2,5 tahun sejak Maret 2018. GSP merupakan fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk yang diberikan secara unilateral oleh pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak tahun 1974. Ini menjadi angin segar bagi emiten yang memiliki porsi penjualan tinggi ke AS. Corporate Secretary & Head of Investor Relations Integra Indocabinet (WOOD) Wendy Chandra mengungkapkan perpanjangan fasilitas GSP ini akan mendorong ekspor Indonesia ke AS. Wendy menambahkan, perpanjangan GSP ini bukan pemberian fasilitas pembebasan bea masuk semata. “Tentu ini ke depannya akan menjadi katalis yang sangat positif dalam mendorong ekspor kami ke pasar AS,” ujar Wendy kepada Kontan.co.id, Selasa (3/11).