JAKARTA. Investor asing mulai merealisasikan keuntungan menjelang akhir tahun. Berdasarkan data Bank Indonesia, porsi kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) turun tipis dari 29,5% menjadi 29,2%. Sementara porsi di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) turun dari 30% menjadi 28,8%.Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto menilai, turunnya porsi kepemilikan asing itu karena aksi profit takung menjelang akhir tahun. Dia yakin, aksi ambil untung itu hanya akan berlangsung sementara saja. "Investor asing masih ingin investasi jangka panjang di Indonesia, fundamental jangka panjang bagus apalagi rating mau di upgrade," katanya kepada KONTAN, Kamis (2/12).Kepala Biro Humas BI Diffi A. Johansyah pun sependapat. Turunnya porsi kepemilikan asing ini salah satunya dikarenakan aksi profit taking investor, yang merupakan pola tahunan. "Kemarin kan kenaikannya gila-gilaan, jadi pasar sepertinya butuh istirahat dulu lah untuk mencerna semua perkembangan yang ada," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Porsi kepemilikan asing di SBI dan SBN turun akibat profit taking
JAKARTA. Investor asing mulai merealisasikan keuntungan menjelang akhir tahun. Berdasarkan data Bank Indonesia, porsi kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) turun tipis dari 29,5% menjadi 29,2%. Sementara porsi di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) turun dari 30% menjadi 28,8%.Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto menilai, turunnya porsi kepemilikan asing itu karena aksi profit takung menjelang akhir tahun. Dia yakin, aksi ambil untung itu hanya akan berlangsung sementara saja. "Investor asing masih ingin investasi jangka panjang di Indonesia, fundamental jangka panjang bagus apalagi rating mau di upgrade," katanya kepada KONTAN, Kamis (2/12).Kepala Biro Humas BI Diffi A. Johansyah pun sependapat. Turunnya porsi kepemilikan asing ini salah satunya dikarenakan aksi profit taking investor, yang merupakan pola tahunan. "Kemarin kan kenaikannya gila-gilaan, jadi pasar sepertinya butuh istirahat dulu lah untuk mencerna semua perkembangan yang ada," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News