Porsi kredit UMKM Bank OCBC NISP baru sekitar 16%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk masih harus berupaya keras untuk meningkatkan porsi pembiayaan di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM0 sejalan dengan arahan regulator sebesar 20%. Hingga akhir tahun 2020, porsi kredit UMKM bank ini masih sekitar 16% dari total portofolionya. 

Direktur Bank OCBC Hartati mengatakan, pandemi yang mulai terjadi pada tahun 2020 lalu telah menekan aktivitas usaha masyarakat sehingga membuat permintaan terhadap kredit produktif turun. 

Namun, perseroan berharap permintaan kredit UMKM tahun ini bisa tumbuh lagi. "Sesuai dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang akan mulai positif tahun ini, diharapkan hal ini akan dapat mendorong aktivitas pengusaha UMKM kembali," kata Hartati kepada Kontan.co.id, Senin (29/3). 


Untuk memperbesar porsi kredit UMKM, Bank OCBC terus berupaya menyediakan produk dan layanan yang menjawab kebutuhan nasabah. Selain itu, lanjut Hartati, pihaknya akan berupaya mendukung program yang dicanangkan oleh pemerintah sambil tetap menjalankan kegiatan usahanya secara prudent. 

Baca Juga: Menkop UKM dorong Pemda kembangkan produk UKM unggulan

Salah satu contohnya adalah dengan menyelenggarakan forum edukasi yang dapat diikuti oleh nasabah UMKM, yaitu #ONprenuership untuk membahas berbagai topik menarik yang bertujuan mendukung peningkatan skill dan knowledge para pelaku usaha agar dapat mengembangkan bisnisnya.

"Lalu OCBC juga memiliki program #TAYTB Women Warriors yang ditujukan untuk pelaku usaha wanita, termasuk UMKM, di mana bank memberikan solusi menyeluruh, mulai dari pendanaan hingga program pemberdayaan wirausaha melalui kelas edukasi online," kata Hartati.

Berdasarkan data Bank Indonesia, kredit UMKM per Januari 2021 mencapai Rp 1.006,5 triliun atau 18,6% terhadap total kredit perbankan sebesar Rp 5.399,1 triliun. Komposisi tersebut tidak berubah dari akhir 2020.

Selanjutnya: Bunga deposito terbaru bank: Bunga KB Bukopin dan Bank Mayora paling tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi