Porsi Pembiayaan Bank Raya ke Sektor KUB Capai 31,5% Sepanjang Tahun 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan penerapan keuangan berkelanjutan, Bank Raya berupaya untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan kepada masyarakat yang bergerak di bidang yang termasuk dalam kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB). Nilai pembiayaan yang disalurkan untuk sektor KUB tahun 2022 mencapai 31,5% dari total kredit perseroan. Nilai tersebut meningkat dari sebelumnya 19,5% dari total kredit Perseroan pada tahun lalu.

Pembiayaan di sektor KUB mencakup diantaranya; Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan Berwawasan Lingkungan Lainnya Rp 844 miliar, Bangunan Berwawasan Lingkungan yang Memenuhi Standar atau Sertifikat yang Diakui secara Nasional, Regional atau Internasional Rp 77 miliar, Kredit kepada UMKM Rp 1,53 triliun guna mendorong produktivitas usaha para pelaku usaha. Bank Raya juga berkomitmen untuk tidak melakukan pembiayaan kepada usaha nasabah yang berpotensi merusak lingkungan.

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, pemberian pembiayaan hijau menunjukkan kemampuan Bank Raya dalam mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Pembiayaan hijau ini sejalan dengan fokus kami yang tertuang dalam Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan Bank Raya, guna memastikan setiap langkah strategis kami mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholders.


"Transformasi Menjadi Bank Digital, Wujud Komitmen Operasional Bisnis Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan Sejalan dengan langkah Bank Raya bertransformasi menjadi bank digital, kegiatan bisnis Bank dilakukan  dengan upaya mengurangi emisi operasional serta mendukung adanya inovasi produk yang dapat membantu  mengurangi dampak lingkungan yang selaras dengan prinsip green banking," jelas Ida Bagus dalam siaran pers, Kamis (23/2).

Baca Juga: Bank Permata (BNLI) Meraup Laba Bersih Rp 2 Triliun Sepanjang 2022

Melalui penerapan green banking, Bank Raya terus melakukan upaya untuk memperkuat kemampuan manajemen risiko bank khususnya yang terkait dengan lingkungan hidup dan meningkatkan portofolio pembiayaan ramah lingkungan seperti di bidang energi terbarukan dan efisiensi energi. 

Bank Raya juga telah menjalankan praktik dan operasional perbankan yang ramah lingkungan. Sejak perpindahan kantor pusat ke Menara BRILiaN yang merupakan green office, Bank Raya terus meningkatkan budaya keberlanjutan dengan mengkampanyekan New Building New Culture,  diantaranya melalui penerapan prinsip 3R (Reuse, Reduce and Recycle) di setiap kegiatan operasional Bank yaitu dengan mengurangi penggunaan kertas dan emisi karbon, dan mengoptimalkan penggunaan teknologi.

Selain itu juga dilakukan pendidikan dan pelatihan untuk pekerja Bank Raya dalam meningkatkan awareness dan kapasitas untuk berinovasi terhadap pengembangan produk dan jasa perbankan khususnya dalam penerapan program keuangan berkelanjutan. Bank Raya juga terus menyempurnakan penyusunan dan evaluasi kebijakan di bidang lending &  funding yang mendukung keuangan berkelanjutan.

Penerapan inisiatif tersebut  tercermin dalam penghematan listrik sebesar 2%, penghematan kertas sebesar 18,58%, serta optimalisasi aplikasi Bank Raya melalui kurang lebih 700.000 pengguna dalam upaya efisiensi penggunaan ATM.

Komitmen lainnya juga diwujudkan melalui aktivitas Corporate Social Responsibility Bank Raya di tahun 2022 yang diinvestasikan untuk Program Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Edukasi energi Bersih di SDN Plesiran, Coblong, Bandung Jawa Barat. Program ini bekerjasama dengan Ikatan Alumni ITB Teknik Elektro Program Instalasi Solar. 

Baca Juga: Saat Indonesia Jadi Ketua ASEAN 2023, BNI Incar Internasional Banking

Ida Bagus menuturkan, Bank Raya akan terus menyelaraskan fokus bisnis demi menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals. Tujuan tersebut hanya dapat tercapai dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip sustainability di setiap aspek operasional perusahaan. 

“Kami percaya dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kami bisa mendorong penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan dengan skala yang lebih besar lagi sehingga bisa terus memberikan manfaat yang lebih luas ke depannya,“ tutup Ida Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi