JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengaku berhati-hati dalam mengambil proyek di luar negeri. Pasalnya, bisnis (proyek luar negeri) yang digeluti sejak 2006 lalu, baru memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 500 miliar di 2011. Direktur Utama Waskita M. Choliq menganggap kenyataan itu sebuah pembelajaran dalam menjalankan proyek-proyek yang ada. "Jadi, kami tidak banyak mengambil proyek-proyek di luar negeri. Apalagi, Waskita belum memiliki jaringan vendor di luar negeri," kata Choliq di Jakarta, Rabu (19/12). Sejauh ini, kata Choliq, proyek di luar negeri merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan asal Timur Tengah yakni Bin Laden Grup. Di dalam proyek itu pun, Waskita hanya sebagai sub kontraktor, bukan merupakan main kontraktor.
Porsi proyek luar negeri Waskita kecil
JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengaku berhati-hati dalam mengambil proyek di luar negeri. Pasalnya, bisnis (proyek luar negeri) yang digeluti sejak 2006 lalu, baru memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 500 miliar di 2011. Direktur Utama Waskita M. Choliq menganggap kenyataan itu sebuah pembelajaran dalam menjalankan proyek-proyek yang ada. "Jadi, kami tidak banyak mengambil proyek-proyek di luar negeri. Apalagi, Waskita belum memiliki jaringan vendor di luar negeri," kata Choliq di Jakarta, Rabu (19/12). Sejauh ini, kata Choliq, proyek di luar negeri merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan asal Timur Tengah yakni Bin Laden Grup. Di dalam proyek itu pun, Waskita hanya sebagai sub kontraktor, bukan merupakan main kontraktor.