JAKARTA. Minat berinvestasi di reksadana berbasis obligasi membesar. Tak heran, per 23 Maret 2017, kepemilikan reksadana di surat berharga negara (SBN) domestik yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 89,47 triliun.Jumlah ini naik Rp 3,81 triliun atau 4,45% dari posisi akhir 2016 sebesar Rp 85,66 triliun. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Nicodimus Anggi Kristiantoro menilai, kepemilikan reksadana di SBN naik lantaran kenaikan harga obligasi pemerintah. Sejak awal tahun, investasi di SBN memberi imbal hasil rata-rata 5,48%, sebagaimana tercermin dari kenaikan INDOBeX Government Total Return.Pasar obligasi negara bergairah lantaran membaiknya persepsi investor terhadap ekonomi dan fundamental Indonesia, kendati tekanan global melanda. Buktinya, ketika The Fed mengerek suku bunga acuan Maret lalu, obligasi domestik justru menghijau. "Memang pelaku pasar sudah mengantisipasi isu kenaikan suku bunga The Fed sebelumnya, jadi hal itu bukan lagi menjadi suatu hal yang menakutkan," kata Nicodimus.
Porsi reksadana di SBN makin gemuk
JAKARTA. Minat berinvestasi di reksadana berbasis obligasi membesar. Tak heran, per 23 Maret 2017, kepemilikan reksadana di surat berharga negara (SBN) domestik yang dapat diperdagangkan mencapai Rp 89,47 triliun.Jumlah ini naik Rp 3,81 triliun atau 4,45% dari posisi akhir 2016 sebesar Rp 85,66 triliun. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Nicodimus Anggi Kristiantoro menilai, kepemilikan reksadana di SBN naik lantaran kenaikan harga obligasi pemerintah. Sejak awal tahun, investasi di SBN memberi imbal hasil rata-rata 5,48%, sebagaimana tercermin dari kenaikan INDOBeX Government Total Return.Pasar obligasi negara bergairah lantaran membaiknya persepsi investor terhadap ekonomi dan fundamental Indonesia, kendati tekanan global melanda. Buktinya, ketika The Fed mengerek suku bunga acuan Maret lalu, obligasi domestik justru menghijau. "Memang pelaku pasar sudah mengantisipasi isu kenaikan suku bunga The Fed sebelumnya, jadi hal itu bukan lagi menjadi suatu hal yang menakutkan," kata Nicodimus.