JAKARTA. Kepemilikan reksadana di Surat Berharga Negara (SBN) kian hari terus bertumbuh. Kendati, total kenaikannya tahun ini tidak sepesat tahun lalu. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per Kamis (4/5), pertumbuhan kepemilikan reksadana di surat utang pemerintah mencapai Rp 4,68 triliun secara year to date (ytd) jadi Rp 90,34 triliun. Kenaikan tersebut setara dengan 5,46% dari semula Rp 85,66 triliun. Nominal tersebut tercatat lebih kecil dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama yakni sebesar 18,77%. Sebesar Rp 11,56 triliun ytd pertumbuhan reksadana telah masuk ke pasar obligasi pemerintah dari Rp 61,60 triliun menjadi Rp 73,16 triliun.
Porsi reksadana di SBN tak segemuk 2016
JAKARTA. Kepemilikan reksadana di Surat Berharga Negara (SBN) kian hari terus bertumbuh. Kendati, total kenaikannya tahun ini tidak sepesat tahun lalu. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per Kamis (4/5), pertumbuhan kepemilikan reksadana di surat utang pemerintah mencapai Rp 4,68 triliun secara year to date (ytd) jadi Rp 90,34 triliun. Kenaikan tersebut setara dengan 5,46% dari semula Rp 85,66 triliun. Nominal tersebut tercatat lebih kecil dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama yakni sebesar 18,77%. Sebesar Rp 11,56 triliun ytd pertumbuhan reksadana telah masuk ke pasar obligasi pemerintah dari Rp 61,60 triliun menjadi Rp 73,16 triliun.