JAKARTA. Satu masalah kembali muncul terkait aksi tukar guling saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), GMR Coal Resources Pte Ltd, dan United Fiber System Ltd (UFS). Pasalnya, belum lama ini, UFS kembali menerbitkan obligasi konversi yang berpotensi membuat kepemilikan saham DSSA di UFS berkurang setelah swap. Dalam keterbukaan informasi UFS di Bursa Singapura (SGX) Oktober 2012, UFS mengumumkan, pihaknya akan menerbitkan obligasi konversi hingga S$ 15,8 juta. UFS menerbitkan obligasi itu kepada Raiffeisen Bank International, AG Singapore Branch (RBI). Obligasi tersebut berkupon 0%. Namun, tidak dijelaskan masa jatuh tempo obligasi tersebut. Hermawan Tarjono, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DSSA mengaku, ini akan membuat kepemilikan saham perseroan terdilusi. "Tetapi persentasenya kecil, kami sudah memperhitungkannya," ujar dia beberapa waktu lalu kepada KONTAN. Namun, ia mengaku tak ingat porsinya.
Porsi saham DSSA di UFS berpotensi menciut
JAKARTA. Satu masalah kembali muncul terkait aksi tukar guling saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), GMR Coal Resources Pte Ltd, dan United Fiber System Ltd (UFS). Pasalnya, belum lama ini, UFS kembali menerbitkan obligasi konversi yang berpotensi membuat kepemilikan saham DSSA di UFS berkurang setelah swap. Dalam keterbukaan informasi UFS di Bursa Singapura (SGX) Oktober 2012, UFS mengumumkan, pihaknya akan menerbitkan obligasi konversi hingga S$ 15,8 juta. UFS menerbitkan obligasi itu kepada Raiffeisen Bank International, AG Singapore Branch (RBI). Obligasi tersebut berkupon 0%. Namun, tidak dijelaskan masa jatuh tempo obligasi tersebut. Hermawan Tarjono, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DSSA mengaku, ini akan membuat kepemilikan saham perseroan terdilusi. "Tetapi persentasenya kecil, kami sudah memperhitungkannya," ujar dia beberapa waktu lalu kepada KONTAN. Namun, ia mengaku tak ingat porsinya.