KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca efektif merger dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP) porsi kepemilikan saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN, anggota indeks Kompas100) berubah menjadi sebanyak 94,1% saham dimiliki oleh The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc (MUFG) dari sebelumnya 40%. Artinya, porsi saham yang dimiliki publik pun menjadi hanya sekitar 6%, jumlah tersebut berada di bawah batasan free float yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni sebesar 7,5%. Manajemen PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) angkat bicara terkait hal tersebut. Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Ahluwalia mengatakan pihaknya sudah melakukan diskusi dengan induk yakni MUFG Bank. Menurutnya, perseroan memiliki batasan waktu selama dua tahun untuk meningkatkan porsi tersebut sesuai aturan yang berlaku.
Porsi saham publik kurang dari 7,5% pasca merger, ini penjelasan Bank Danamon (BDMN)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca efektif merger dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP) porsi kepemilikan saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN, anggota indeks Kompas100) berubah menjadi sebanyak 94,1% saham dimiliki oleh The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc (MUFG) dari sebelumnya 40%. Artinya, porsi saham yang dimiliki publik pun menjadi hanya sekitar 6%, jumlah tersebut berada di bawah batasan free float yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni sebesar 7,5%. Manajemen PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) angkat bicara terkait hal tersebut. Direktur Keuangan Bank Danamon Satinder Ahluwalia mengatakan pihaknya sudah melakukan diskusi dengan induk yakni MUFG Bank. Menurutnya, perseroan memiliki batasan waktu selama dua tahun untuk meningkatkan porsi tersebut sesuai aturan yang berlaku.